Hari Amal Bhakti ke 72, Musthofa: Jadilah Duta Penebar Kedamaian

oleh -984 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Upacara peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke- 72 Kementrian Agama tingkat Kabupaten Kudus tahun 2017 telah diselenggarakan di lapangan STAIN Kudus, Ngembalrejo, Bae, Kudus, Rabu (3/1/2018).

Kegiatan yang mengangkat tema “Tebarkan Kedamaian” tersebut diikuti seluruh satuan kerja Kemenag Kabupaten Kudus dan segenap OPD.

Surat Menteri Agama yang dibacakan Inspektur Upacara (Irup) Bupati Kudus, Musthofa mengatakan, bahwa tema tersebut dipilih karena pada hakikatnya agama berfungsi menyemai kebaikan dan menebar kedamaian. Menurut dia, kedamaian merupakan pesan universal semua agama kepada umat manusia, kedamaian akan membawa kebahagiaan, kedamaian adalah jalan menuju kesejahteraan dan kemajuan, dan kedamaian merupakan pintu maslahat bersama.

Bahkan, menurut dia, hanya dengan hati yang damai, sanubari umat manusia bisa merasakan kasih sayang Tuhan yang hakiki. Karena itu, Ia mengajak kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kudus untuk menjadi duta penebar kedamaian. “Saya mengajak seluruh ASN dan semua komponen umat beragama di Kudus agar bersama-sama menjadi Duta Penebar Kedamaian,” ujar Musthofa

Menurut Musthofa, dengan menjadi duta penebar kedamaian akan membuktikan bahwa agama sesungguhnya membawa angin kesejukan yang menenteramkan dan dalam damai akan tercipta negeri yang tenteram dan sejahtera. “Pesan kedamaian ini makin terasa penting untuk digaungkan agar kita tidak terjerembab dalam kubangan perseteruan dan jebakan permainan atas nama agama,” ucapnya.

Kalaupun belum sanggup mengatasi pertentangan dengan seruan damai, lanjut dia, setidaknya bisa mendamaikan diri sendiri terlebih dahulu dari nafsu angkara murka, syak wasangka, tingkah yang pandir, sifat-sifat batil, ataupun tangan yang jahil. Musthofa pun berpesan kepada peserta upacara untuk memaknai pekerjaan sebagai ibadah, karena bekerja melayani masyarakat adalah sebuah kehormatan.

“Mari menjalankan pengabdian dengan sikap amanah dan keikhlasan, dan jangan sekali-kali mempermainkan jabatan. Sebagai hamba Tuhan dan aparatur negara, kita semua menyadari bahwa panggilan terbesar tentu adalah panggilan Tuhan,” kata Musthofa. (AJ)

KOMENTAR SEDULUR ISK :