Kudus Darurat Penyakit Menular TBC HIV

oleh -1,185 kali dibaca
Dokumentasi Komunitas TB Aisyiah. (istimewa)

Kudus, ISKNEWS.COM – Komunitas Peduli TBC HIV Aisyiyah Kudus melalui Jaringan Aliansi Masyarakat Kudus Peduli TBC HIV menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Advokasi dan Fundraising selama 3 hari di Hotel @Hom Kudus Jumat-Sabtu (18-20/10/2018).

Koordinator Komunitas Peduli TBC HIV Aisyiyah Kudus, Teguh Santoso mengatakan, Kegiatan tersebut diisi oleh narasumber yang berlatar belakang akademisi dan praktisi yaitu Dwi Soegiarto, SE. MM. Menjelaskan tentang Fundraising dan Dr. Dra. Sulistyowati, SH. CN.

Adapun materi yang diberikan tentang teknik Advokasi dan penganggaran yang bertujuan memberikan pemahaman sehingga organisasi masyarakat sipil dapat survive membantu pemerintah dan bermanfaat untuk masyarakat tanpa harus selalu bergantung pada lembaga donor.

Dokumentasi Komunitas Peduli TBC HIV Aisyiyah Kudus (istimewa)

Dalam kesempatan itu, lanjut Teguh, juga dibahas isu TBC HIV diantaranya Temuan kasus, hambatan program, masalah dilapangan dan rencana tindak lanjut pasca kegiatan.  Temuan kasus TBC semua tipe dari tahun ke tahun 2015 ada 955 kasus,  2016 955 kasus, 2017 1351 kasus dan 2018 triwulan ke 2 sbanyak 767 kasus TBC di Kabupaten Kudus.

“Gambaran kasus HIV di Kudus kurun waktu tahun 2017 sebanyak 171 ODHA dengan 26 orang meninggal dunia, dimana TBC dan HIV adalah infeksi opportunistik sehingga orang dengan kekebalan tubuh menurun sangat mudah sekali terinfeksi kuman TBC” kata salah satu peserta Eni Mardiyanti.

Pada prinsipnya penyakit menular jika semakin banyak dan semakin cepat ditemukan semakin bagus karena cepat pula mendapatkan pengobatan sehingga tidak berisiko menularkan kepada orang lain.

Mengapa TBC dan HIV ? karena kedua penyakit ini merupakan penyakit menular yang mematikan yang cara penularannya sangat mudah, terutama TBC menular melalui udara yang bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal status sosial.

Diharapkan seluruh lapisan masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, olah raga dan makan makanan bergizi. Memakai masker, memberikan ventilasi udara dan cahaya ke dalam rumah serta selalu waspada terhadap gejala utama batuk berdahak yang tidak kunjung sembuh dan memperkuat iman, setia terhadap pasangan agar tidak terinfeksi HIV.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus sebagai leading sektor yang bertanggungjawab akan kesehatan masyarakat Kudus dalam hal ini diharapkan lebih memperhatikan masalah ini secara serius dan komprehensif agar ada tindakan promotif, preventif dan kuratif secara masif agar tidak menjadi bom waktu dikemudian hari.

Sebagai rencana tindak lanjut secara bersama-sama telah bersepakat  dalam waktu dekat ini akan membawa persoalan ini kepada Bapak Bupati H.M. Tamzil sehingga diharapkan ada langkah serius sebagai solusi yang bermanfaat bagi Kudus pada umumnya. (AJ/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :