SD 2 Payaman Dibobol Maling, Kerugian Capai Puluhan Juta

oleh -1,277 kali dibaca
Foto: Kepolisian masih menyelidiki kasus pencurian SD 2 Payaman yang menyebabkan kerugian hingga Rp 20 juta. (Mukhlisin/ISKNEWS.COM)

Kudus, ISKNEWS.COM – SD 2 Payaman, Kecanatan Mejobo dibobol maling, Rabu (25-04-2018). Akibatnya sejumlah barang berharga berupa peralatan elektronik raib dibawa kabur.

Kepala SD 2 Payaman Maslikah mengungkapkan, pencuri berhasil membawa kabur laptop, komputer, dan dua proyektor. Kerugia diperkirakan mencapai Rp 20 juta. Persitiwa ini, lanjutnya, diiketahui pertama kali oleh penjaga sekolah Noor Ajinoto pukul 05.00 WIB.

Diperkirakan pencuri beraksi tengah malam dengan mencongkel kaca jendela. “Kemungkinan aksi pencurian pada dini hari dan lebih dari satu orang. Karena tidak mungkin beraksi sendiri membawa barang yang cukup banyak,” tuturnya.

Diceritakan, saat pagi Noor Ajinoto membuka sekolah mengetahui teralis jendela ruang guru dan ruang kepala sekolah dalam keadaan rusak. Setelah dilihat lebih dekat kondisinya ternyata sudah berantakan.

Setelah dicek ternyata beberapa barang elektronik sudah raib. Pencuri juga membawa kain yang kemungkinan dipakai untuk membungkus hasil curian. Dia mengungkapkan, di dalam laptop dan komputer banyak data penting, seperti data BOS, laporan penting lainnya dan dokumen sejak September 2017.

“Saat kejadian listrik sekolah sedang padam karena kebetulan salah satu ruang diperbaiki, makanya listrik dipadamkan sejak Selasa siang,” bebernya.

Maslikah menambahkan, sebenarnya pada saat kejadian ada warga sekitar yang mendengar ada suara mencurigakan di sekolah. Terdengar suara teng, teng, teng. Tapi karena takut, warga tersebut tidak berani melihat.

Peristiwa pencurian di SD 2 Payaman bukan kali ini terjadi. Sebelumnya sudah berkali-kali terjadi peristiwa serupa. Hanya saja kerugiannya hanya ratusan ribu saja dan pelakunya sudah diketahui.

“Sejak 2003 hingga 2005 sudah sering kehilangan uang. Pelakunya mantan murid sendiri yang mengalami keterbelakangan mental. Tapi anak tersebut sudah meninggal, sejak itu tidak ada lagi pencurian,” ungkapnya.

Dia tidak menyangka kali ini pencurian besar menimpa sekolahnya. “Kalau murid kami dulu itu hanya iseng karena keterbelakangan mental, tapi kalau ini benar-benar pencurian,” tukas Maslikah.

Terpisah Kasatreskrim Polres Kudus AKP Onkoseno Grandiarso Sukahar saat dihubungi melalui ponselnya menyampaikan, pihaknya masih mendalami kasus pencurian tersebut.

“Masih dalam penyelidikan, nanti jika ada perkembangan akan diberitahu kepada masyarakat,” katanya. (MK/WH)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.