Tak Ada Air, Tak Ada Kehidupan

oleh -874 kali dibaca

Kudus, isknews.com-(24/03) Air sumber kehidupan, tak ada air tak ada kehidupan. Itulah tema yang diangkat oleh Muria Research Center (MRC) Indonesia dalam diskusi memperingati Hari Air Dunia pada pagi hingga siang tadi di Auditorium UMK.

Kegiatan yang memiliki tujuan menyadarkan masyarakat akan pentingnya air buat kehidupan ini dihadiri oleh dosen UMK, mahasiswa UMK, UKM yang ada di UMK serta beberapa komunitas di luar UMK. Serta pada acara tersebut terdapat 3 narasumber, yaitu Ir Zed Nahdi, MSc selaku dosen UMK, Sukono selaku petani desa Rahtawu, dan Muh. Widjanarko selaku MRC Indonesia.

Ir. Zed Nahdi, MSc dalam pema12874372_980607455348907_1322567770_oparannya menyampaikan “jumlah air di muka bumi tetap, karena pola edar air yang tidak stabillah yang membuat sering terjadinya banjir, tanah longsor dan berbagai bencana lainnya”. Sedangkan Muh. Widjanarko dalam pemaparannya menyatakan ” sekarang air yang awalnya adalah fungsi sosial, sekarang menjadi fungsi pribadi (menguntungkan salah satu pihak)” Widjanarko juga menambahkan bahwadari 10 lokasi pengambilan air gunung di lereng muria, hanya 3 yang mendapatkan izin resmi.

Dalam acara tersebut tidak hanya diisi dengan diskusi mengenai hari air dunia, namun juga diisi teatrikal dari Teater Aura dan Teater FKIP UMK yang menceritakan bencana alam yang diakibatkan keserakahan manusia dalam memanfaatkan alam, dimana beberapa orang berperan sebagai pohon dan air. Fa

KOMENTAR SEDULUR ISK :