Antisipasi Aksi di Magelang, Polres Kudus Sweeping Kendaraan

oleh -1,667 kali dibaca

Kudus, ISKNEWS.COM – Status Siaga 1 yang ditetapkan di Jawa Tengah menyusul akan digelarnya aksi bela Rohingya di Magelang, disikapi tegas jajaran Polres Kudus. Sweeping kendaraan dilaksanakan di perbatasan Kudus-Demak, tepatnya di pertigaan Terminal Induk Kudus, Tanggulangin, Jati, Kamis (07/09/2017).

Satu per satu kendaraan diperiksa petugas, mulai dari kendaraan roda dua, mobil pribadi, hingga bus tak luput dari pemeriksaan. Namun, dari hasil razia yang dilaksanakan sejak pukul 10.00 – 11.30 WIB tersebut, belum ditemukan massa yang menuju Magelang.

Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning melalui Kabag Ops Kompol Tugiyanto menyampaikan, sasaran utama kegiatan ini adalah mobil pribadi hingga bus yang di dalamnya terdapat banyak penumpang.

Apabila, lanjutnya, pada saat razia didapati mobil yang membawa penumpang menuju Magelang untuk mengikuti aksi, akan dilakukan pencegahan. “Salah satunya dengan cara menasehati agar mereka kembali ke tempat masing-masing. Bisa melaksanakan Salat Ghaib ataupun aksi penggalangan dana di masing-masing kota,” katanya.

Dalam sweeping ini tidak hanya kelengkapan surat kendaraan yang diperiksa, namun barang bawaan penumpang yang berada di tas maupun bagasi juga tak luput dari pemeriksaan. “Kita harapkan situasi tetap kondusif,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polres Kudus menggelar apel Siaga 1 dalam rangka antisipasi aksi solidaritas terhadap muslim Rohingya, yang direncanakan akan digelar di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jumat (08/09/2017).

Mengantisipasi aksi tersebut sebanyak 430 personel Polres Kudus dikerahkan, untuk menghadang massa yang melintasi Kudus menuju Magelang. “Selama dua hari Jateng Siaga 1. Para anggota akan dikerahkan untuk antisipasi pengerahan massa ke Magelang,” ujar Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning, Kamis (07/09/2017).

Menurutnya, meskipun aksi pengepungan Candi Borobudur diganti dengan Salat Ghoib di Masjid An-Nur, yang berjarak 1,5 Kilometer dari Candi Borobudur. Namun, apabila jumlah massa terlalu banyak, dikhawatirkan apabila ada yang memprovokasi akan mudah dikendalikan.

Dirinya mengimbau, agar pelaksanaan Salat Ghoib dilakukan di tempat ibadah kota masing-masing. Gurning juga menyarankan agar kegiatan dialihkan yang lebih positif, seperti aksi menggalang dana untuk membantu etnis Rohingya. (MK)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.