Atraksi Seni Hingga Kuliner Khas Meriahkan Perayaan Cap Go Meh

oleh -1,110 kali dibaca
Pertunjukan Barongsai
Foto: Pertunjukan Barongsai sebagian besar ditampilkan oleh para pelajar. (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, ISKNEWS.COM – Perayaan Cap Go Meh tahun Imlek 2569 Cia Gwee 15 di Kabupaten Kudus di pusatkan di gedung serbaguna Kelenteng Hok Hien Bio di Jalan Ahmad Yani nomor 10, (timur Hypermart) Kabupaten Kudus, Jumat (2-3-2018) malam.

Berbagai atraksi hiburan disajikan untuk menyambutnya. Dari Liang Liong dan Barongsai hingga penampilan Wushu. Atraksi itu sebagian besar dimainkan oleh anak-anak dari berbagai sekolah di Kudus.

Sontak penonton di ruangan yang mayoritas keturunan Tionghoa itu tidak akan meniadakan momen yang ada. Mereka memanfaatkan kecanggihan dari kamera ponsel hingga profesional untuk mengabadikan setiap gerakan disetiap pertunjukannya.

Pantauan isknews.com di lokasi, saat pertunjukan atraksi berlangsung, ada beberapa anak kecil yang menyambangi para penonton memberikan amplop warna merah ukuran kecil, guna diisi sukarela berupa angpao atau uang oleh para penonton.

lontong opor Cap Go Meh
Foto: Warga yang hadir dipersilahkan menikmati menu wajib lontong opor Cap Go Meh. (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Selanjutnya setelah amplop terisi, lalu diberikan kepada Barongsai yang mendekat ke penonton, tentunya setelah ada instruksi dari panitia. Selain itu, warga yang hadir juga dipersilahkan menikmati menu wajib Lontong Opor Cap Go Meh.

Tjia Eng Bie atau Harjana Wijaya, panitia kegiatan mengatakan, Cap Gomeh merupakan rangkaian terakhir Perayaan Tahun Baru Imlek. “Dimana Istilah Cap Gomeh berasal dari dialek Hokkian yang jika diartikan secara harafiah bermakna 15 hari atau malam setelah Tahun Baru Imlek,” jelasnya.

Apabila dipenggal per kata, lanjut Harjana, kata ‘cap’ memiliki arti 10, sedangkan ‘go’ berarti 5, dan ‘meh’ artinya malam. Kalau di China, Cap Gomeh disebut Festival Yuanxiao atau Festival Shangyuan.

Dikatakannya, Perayaan Cap Go Meh dilakukan untuk memberi penghormatan terhadap Dewa Thai Yi, Dewa tertinggi di langit pada zaman Dinasti Han (206 SM- 221 M).

Kegiatan Cap Go Meh kali ini beda dari sebelumnya, karena lebih meriah. Sebab para pengisi acaranya lebih banyak diramaikan para pelajar. “Diantaranya SD Cahya Nur, SMP Keluarga, SDIT, SMPIT, dan lainnya,” katanya ditemui di lokasi, Jumat malam.

“Selain itu, para atlet Wushu dari tingkat junior, hingga tingkat senior, menunjukkan aksinya di hadapan warga yang datang,” kata pria yang juga Ketua Pengkab Wushu Kudus.

Harjana berharap tahun ini, kesehatan, rezeki, kesuksesan terus bersama warga masyarakat. Terlebih tahun ini yang merupakan tahun politik. Pihaknya mendoakan agar dalam tahun politik ini, Jangan sampai terpecah belah, persatuan dan kesatuan dijaga meski beda warna satu sama lain.

“Tahun ini tahun politik. Semoga persatuan tetap jadi yang utama,” katanya yang juga pembina Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI). (AJ/RM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :