Bedah Buku Sejarah Rembang

oleh -1,143 kali dibaca

Rembang, isknews.com (Lintas Rembang)- Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan menyelenggarakan kegiatan bedah buku yang berjudul ” Sejarah Rembang” mulai masa prasejarah hingga kemerdekaan di pendopo RA Kartini, Selasa (19/9/2017). Bedah buku yang disusun oleh Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSl) Kabupaten Rembang sekaligus menjabat sebagai Plt Kepala Dinarpus Rembang, Edi Winarno itu dihadiri mulai perwakilan satuan pendidikan jenjang SD, OPD dan tokoh masyarakat.

Dalam buku yang memiliki 118 halaman itu berisi tentang asal mula manusia Jawa di Rembang, asal mula nama Rembang, sejarah Lasem dari Dewi Indu hingga Nyai Ageng Maloka hingga Rembang pada masa kerajaan Mataram. Selain itu buku tersebut juga terdapat isi tentang Rembang pada masa penjajahan kolonial Belanda, Jepang sampai dengan proklamasi kemerdekaan RI.

Menurut Edi Winarno dalam buku tersebut salah satu bagian isi yang menarik adalah isi yang menunjukkan bahwa asal usul orang Jawa ini dari Rembang. Pasalnya selama ini banyak pertanyaan dari mana orang Jawa itu berasal.

“Di Rembang ini tinggalan- tinggalan yang setelah kita teliti juga oleh Balai Arkeologi baru- baru ini teliti secara DNA itu menyatakan bahwa asal usul orang Jawa itu dari Rembang. Padahal sampai saat ini itu selalu jadi pertanyaan, dari mana asal orang Jawa dan kapan datangnya. Sejarah lokal menjelaskan mengenai kedatangan itu, kapan waktunya, siapa mereka dan apa peninggalan- peninggalannya,” tuturnya.

Ia menambahkan buku dengan tebal halaman 118 halaman itu sudah dicetak 750 eksemplar. Bagi yang berminat buku bisa diperoleh secara gratis, masyarakat bisa langsung menghubungi Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Rembang.

Sementara itu Kabid Perpustakaan Dinarpus Rembang, Karsono dengan kegiatan bedah buku sejarah Rembang yang mengundang dari berbagai berbagai kalangan seperti satuan pendidikan mulai SD sampai SMA sederajat, OPD, Camat, UPT Pendidikan , tokoh masyarakat sampai LSM ini diharapkan generasi muda mengetahui sejarah di Rembang. Kaitannya dengan pihak sekolah, sejarah Rembang ini sendiri bisa menjadi muatan lokal dan diharapkan bisa diteruskan kepada anak didiknya.

“Ini diharapkan dengan bedah buku ini generasi muda bisa mengetahui sejarah di daerahnya. Banyak dari mereka ini sudah lupa dan jauh dari pengetahuan sejarah, mereka tidak tahu siapa itu Raden Panji Margono,”jelasnya.

Dalam Kegiatan tersebut peserta juga diputarkan film pendek animasi yang menceritakan cerita Lasem pada zaman Majapahit. Di film pendek tersebut tergambar bahwa di masa kerajaan Majapahit, Lasem yang menjadi salah satu wilayah penting bagi kerajaan tersebut sudah memiliki tata kota yang baik. (Mcs)

KOMENTAR SEDULUR ISK :