Begini Cerita SMM Trabas, Saat Terjebak Di Perbukitan Patiayam Hingga Larut malam

oleh -1,224 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Lima orang yang tergabung dalam club SMM Trabas terjebak di perbukitan Patiyaman, Karangsubur, desa Klaling, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Senin (12/12) malam. Kelima orang tersebut mulai naik ke perbukitan Patiayam sekitar pukul 14:30 wib.trabas-2-jd

Taqim salah satu anggota SMM Trabas kepada isknews.com mengungkapkan ” kami berlima mulai naik ke perbukitan Patiayam sekitar pukul 14:30 wib , kami melintasi jalur setapak dengan menyusuri area persawahan. Di tengah perjalanan kami bertemu dengan seorang Kakek dan di peringatkan ” Ojo liwat Kono bahaya jalure ” , jangan liwat situ jalurnya bahaya kata Kakek tersebut. Namun kami tetap melewati jalur tersebut, memang jalurnya terbilang sangat sulit untuk di lalui, tapi kami berhasil melewati rintangan dan sampai jauh masuk ke atas perbukitan entah sampai mana ternyata tidak ada jalan lagi.

Sekitar pukul 17:00 wib sore, kami berusaha untuk kembali turun. Namun jalur turun ternyata lebih sulit, apalagi ketika melintas sungai dan satu sepeda motor kami mengalami kerusakan dan sehingga kami makin kesulitan untuk kembali. Pada akhirnya kami benar – benar terjebak di perbukitan dan hari semakin gelap jarak kami kembali sekitar 15 kilometer. “Ujar taqim.

Ketika di singgung soal hal mistis, Taqim mengatakan ” saya tidak tau ya , ini ada hubungannya dengan hal mistis ada tidak , sebelum kami berangkat kesini saya juga pernah di ingatkan oleh rekan saya hati – hati saat trabas di Patiayam. Menurut saya kendala kami terjebak di hutan ya karena sepeda motor yang rusak. Tidak mungkin kami tinggalkan sepeda motor yang mogok. Toh kalau memang kami terjebak di alam ghaib mungkin kami belum bisa kembali. Tapi yang pasti suasana malam itu cukup menegangkan, kami berusaha mencairkan suasana dengan bencanda sembari mencoba menghubungi rekan kami yang ada di bawah. Tapi apadaya sinyal cukup sulit, tapi kami berusaha dengan berbagai cara dengan mengirimkan foto kami di grup WhatsApp dan mengirim pesan singkat .

Masih kata Taqim ” hampir tiga jam kami berada di perbukitan Patiayam dengan suasana yang makin menegangkan karena belum ada respon dari rekan – rekan kami yang sudah kami hubungi, fisik kami mulai lemah, karena perbekalan kami sudah habis. Makin malam suasana makin dingin kami kelaparan kehausan alhasil kami memakan apa yang ada di sekitar yakni jagung. Itupun mentah , terpaksa kami makan, karena mau di bakar tidak ada korek dan kesulitan mencari kayu bakar.

Akhirnya kami bisa sedikit tersenyum ketika mendengar raungan motor trail dan sorot lampu, suasana tegang mulai sirna. Rekan kami datang dan menemukan kami ada tiga orang satunya adalah mekanik motor, akhirnya motor kami yang rusak di perbaiki dan kami bisa sampai rumah sekitar pukul 00:30 wib. ” Ujar Taqim.

Taqim menambahkan ” kata teman saya yakni Ucok , dia sempat kesulitan untuk menuju kesini sangat sulit untuk menembus medan seperti tertutup lalu Ucok nyebut ” assalamualaikum Mbah , amit – amit mohon petunjukanya Mbah ‘ kurang lebih seperti itu kata Ucok sebelum bisa menemukan kami.

Ya , ini merupakan pembelajaran bagi kami agar lebih berhati-hati dan menjadi pengalaman berharga bagi SMM Trabas agar mempersiapkan segala sesuatunya sebelum berangkat trabas. Ini benar – benar pengalaman berharga benar – benar trabas dan mungkin kisah terjebak di perbukitan Patiayam ini tidak terlupakan bagi kami.” Ungkapnya. (*)

KOMENTAR SEDULUR ISK :