Kudus, isknews.com – Setidaknya saat ini ada 18 rintisan desa wisata di Kudus dengan potensi unggulan yang dimiliki nya, dan akan terus dikembangkan, dari wisata sejarah, wisata alam, wisata religi, wisata budaya, wisata edukasi hingga wisata kuliner.
“Kami ingin rintisan desa wisata yang ada di kabupaten Kudus naik level atau grade nya menjadi Desa wisata andalan, kata Ka.disbudpar Kudus Yuli Kasiyanto melalui kepala bidang (kabid) Pariwisata Kabupaten Kudus, Nining Wahjuningsih saat ditemui isknews.com pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengembangan rintisan desa wisata 2017 yang dilaksanakan di Hotel @HOM Kudus, (21/2/2017).
Dirinya menambahkan, Bimtek ini merupakan kegiatan pelatihan dan pengembangan pengetahuan serta kemampuan yang ditujukan kepada perangkat desa untuk dapat memecahkan masalah dan mengembangkan potensi desa yang berfokus pada wisata desa baik yang telah ada maupun yang sedang berkembang.
“Dengan perpaduan pengelolaan wisata tradisi, alam, religi dan seni budaya, nantinya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen untuk membangun demi kesejahteraan masyarakat.”imbuhnya
Bimtek tersebut digelar 4 hari dan pelaksanaan nya terdiri dari dua sesi, yang pertama teori pembekalan di classroom selama dua hari, diantaranya mendatangkan nara sumber sulistiyaningrum, seorang praktisi dari universitas sahid pariwisata Solo. Setelah itu, dua hari berikutnya peserta bimtek terjun langsung study banding di desa wisata panusupan kabupaten purbalingga.
“Nantinya, lanjut Nining, dengan kita belajar dari desa panusupan yang bisa menciptakan destinasi wisata mandiri dari terbukanya lapangan pekerjaan yang sekaligus meningkatkan pendapatan daerah setempat, semoga dan setidaknya kita bisa menggali potensi dari kabupaten purbalingga yang akan merealisasikan di Kudus.”ujarnya
“Melalui bimtek rintisan desa wisata ini, diharapkan ada sinergi dari pemerintah daerah kabupaten Kudus dengan warga, dan kami berupaya membangkitkan lagi nilai-nilai kemandirian masyarakat Desa dengan membangun kepercayaan penuh kepada masyarakat untuk mengelola dan membangun potensi desa masing-masing. Untuk meningkatkan pemahaman aparatur desa mengenai pelaksanaan pengembangan wisata desa.”pungkasnya (AJ/ISKNEWS.COM)
