Berlakukan Sistem Tiket Di TBK, Hindari Permainan Tarif Pengemudi Angkutan Wisata

oleh -1,040 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Bupati Kudus H. Musthofa dan Pelaksana harian Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus Sam`ani Intakoris pagi tadi meninjau Terminal Wisata Bakalan Krapyak (TBK) Kaliwungu Kudus, Jumat (27/10/17).

Kehadiran Bupati tidak hanya meninjau infrastruktur penataan sarpras jalan yang semakin baik, dan penataan moda angkutan wisata mulai dari ojek, becak dan angkutan wisata lainnya yang ada di terminal wisata Bangkalan Krapyak.

Dalam kesempatan tersebut bupati juga memperkenalkan dan menjelaskan sistem tiket bagi wisatawan yang akan menggunakan jasa angkutan dari terminal ini.

“Kami lakukan penyeragaman harga untuk sistem tiket sebagai bentuk penyerapan aspirasi masyarakat dan wisatawan berkait dengan standar tarif moda angkutan,” kata Musthofa.

“ kenyamanan bagi peziarah akan semakin terjaga dengan sistem satu tiket satu harga,” ujar Bupati.
Dengan pemberlakukan satu tiket, Musthofa mengaku, tidak ingin para pelaku usaha angkutan seenaknya main harga. Tetapi semuanya seragam dengan tiket ini.

Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memberlakukan tiket angkutan wisata untuk menghindari permainan tarif dari tukang becak dan ojek wisata yang bisa merugikan wisatawan.

Menurut Bupati Kudus Musthofa yang hadir di Terminal Bakalan Krapyak Kudus, Jumat, pemberlakuan tiket angkutan wisata bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang hendak berziarah ke Makam Sunan Kudus.

“Kami memang bertekad meningkatkan pelayanan kepadap wisatawan, salah satunya lewat sistem tiket angkutan,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, dia mengingatkan tukang becak dan ojek serta angkutan lain menaati aturan lalu lintas, tertib, serta melayani wisatawan dengan baik.

Kini, tukang becak tidak lagi menerima uang dari wisatawan, melainkan berupa tiket yang terdapat nominal uang sebesar Rp15.000 untuk dua penumpang menuju Makam Sunan Kudus.

Sedangkan tarif ojek untuk setiap orang sebesar Rp8.000 untuk rute perjalanan dari Terminal Bakalan Krapyak menuju Menara Kudus.

Nantinya tiket yang diterima dari wisatawan, katanya, bisa ditukarkan dengan uang sebagai pendapatan tukang becak pada loket yang tersedia.

Dengan pemberlakuan model tiket untuk perjalanan dari Terminal Wisata Bakalan Krapyak menuju Menara Kudus, kata dia, besarnya tarif juga lebih jelas.

Nantinya model tiket tersebut juga perlu diberlakukan untuk angkutan wisata dari Menara Kudus menuju Terminal Bakalan Krapyak.

Berdasarkan data di Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus jumlah tukang ojek dan becak sebanyak 600 tukang ojek, sedangkan becak sebanyak 600-an becak, dari jumlah tersebut, sekitar 25 persennya merupakan warga luar Kudus. (YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.