Semarang, isknews.com-Mewujudkan masyarakat yang semakin sejahtera bukan hanya slogan semata. Tetapi terus diupayakan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui pameran dagang dalam ajang Kudus Trade Show 2016.
Acara ini digelar selama lima hari di Java Supermall Semarang, 26-30 Oktober 2016. Bupati Kudus H. Musthofa berkesempatan mengunjungi dan berdialog dalam acara Ngopi Bareng Kang Musthofa di tempat tersebut, Sabtu (29/10) malam.
Acara ini dihadiri ratusan orang dari Keluarga Kudus Semarang (KKS) yang merupakan perkumpulan mahasiswa Kudus di Semarang, akademisi, serta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan masyarakat.
Bupati Kudus mengatakan bahwa kreativitas masyarakatnya luar biasa. Banyak kreasi produk yang dihasilkan dan mampu unjuk gigi di pasar nasional bahkan internasional.
“Kalau bicara kreativitas, semangat, serta inovasi masyarakat pelaku UMKM, saya tidak perlu meragukan lagi. Kudus pasti hebat,” kata bupati membuka ngobrol bareng malam itu.
Terlebih, mereka telah mampu mengimplementasikan apa yang menjadi filosofi warisan Kangjeng Sunan Kudus. Yaitu gusjigang. Yang mengandung maksud memiliki perilaku baik (bagus), gemar untuk terus belajar (ngaji), serta berjiwa wirausaha (dagang).
“Dan para pengusaha (pelaku UMKM) inilah telah mampu mengimplementasikan filosofi itu secara tepat,” tambahnya.
Untuk itu, pemerintah daerah hadir dengan memberikan fasilitas kepada para pengusaha ini. Mulai dari pelatihan keterampilan yang digelar gratis di balai latihan kerja (BLK), pemberian bantuan, fasilitasi kelompok unit kerja, serta fasilitas bantuan permodalan.
“Itu semua kami berikan untuk masyarakat khususnya para pengusaha sebagai pilar kekuatan ekonomi kerakyatan,” jelasnya.
Malam itu, pembina forum UMKM Jateng itu menjadi “tenaga marketing” bagi UMKM dari Kudus, yaitu menawarkan berbagai produk UMKM dari kota kretek kepada pengunjung mall melalui talkshow. Salah satu yang ditawarkan kepada publik di kota Semarang adalah kopi muria, yang memili rasa khas kopi tradisional yang memanjakan lidah pencinta minuman kopi. Potensi kopi ini juga sangat prospektif jika dikembangkan secara serius. Saat ini setidaknya ada 35 kedai kopi di Kudus. Yang tak kalah menariknya adalah produk bordir, kerajinan kayu, kerajinan logam serta kerajinan lainnya.
Dalam talkshow tersebut, hadir pula mahasiswa dan akedemisi asal Kudus yang menempuh pendidikan di Semarang.
Bupati yang kini sedang menempuh program S3 Konsentrasi Administrasi Bisnis Undip itu mengajak kepada para mahasiswa untuk menjadi wirausahawan muda, sejak dini. Pihaknya akan memberikan dorongan dan dukungan semaksimal mungkin.
“Silakan mimpi-mimpi yang telah diukir dalam angan untuk segera diwujudkan. Agar bisa menghasilkan karya nyata untuk kesejahteraan diri sendiri serta keluarga, juga untuk membangun bangsa dan negara,” ajaknya.(rg/adv.)
Bupati Dihadapan Mahasiswa KKS : Inilah Terobosan Pemasaran UMKM Ala Bupati Kudus
KOMENTAR SEDULUR ISK :