Bupati Malang Ingin Boyong “Replika” Kudus

oleh -1,127 kali dibaca
oleh
Parasamya Purnakarya Nugraha
Bupati Kudus Musthofa saat menerima kunjungan dari Bupati Malang di Pendapa, Senin (07-05-2018). (Istimewa)

 

Kudus, ISKNEWS.COM – Kemajuan yang ada di Kabupaten Kudus membuat banyak pihak berdecak kagum. Salah satunya Bupati Malang, Jawa Timur Rendra Kresna yang berkeinginan memboyong pulang replika kemajuan di Kudus.

Hal itu disampaikannya saat kunjungan kerja di Kudus, Senin (07-05-2018). Dia mengaku kagum dengan keberhasilan Kudus memperoleh tanda kehormatan tertinggi dari Presiden RI yakni Parasamya Purnakarya Nugraha, sebagai satu-satunya Pemkab terbaik dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Rendra yang hadir bersama seluruh kepala OPD Kabupaten Malang diterima Bupati Kudus Musthofa di pendapa. “Kudus sangat menginspirasi dengan berbagai kemajuan yang ada, sangat tepat dijadikan sebagai tempat belajar dan memotivasi berinovasi sebagaimana di sini,” ungkapnya.

Menurutnya penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha tidak mungkin datang secara tiba-tiba. Tetapi berkat upaya serius dalam pelayanan publik dari bupati dan jajaran Pemkab Kudus selama ini. Dengan wilayah yang hampir empat kali lebih luas dari Kudus, Rendra ingin mengaplikasikan berbagai kemajuan dan inovasi untuk kemanfaatan bagi warganya.

“Mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan berbagai sektor lain untuk peningkatan kesejahteraan dan kemajuan Kabupaten Malang,” tuturnya.

Bupati Kudus Musthofa mengatakan, kunjungan yang dilakukan Bupati Malang beserta jajarannya sangat efektif untuk saling bertukar informasi demi kemajuan bersama. Karena tentu ada hal-hal positif yang bisa saling diserap.

Menurutnya tugas utama dari pemerintah adalah untuk kesejahteraan. Ini bisa terwujud dengan berbagai program dan gagasan out of the box. “Kemajuan sebuah daerah bukan hanya bergantung pada APBD. Melainkan bisa dengan memberdayakan pihak lain. Seperti sekolah vokasi yang dibangun memenuhi tuntutan kebutuhan industri global yang semua pengembangannya dikerjasamakan dengan perusahaan,” ujarnya.

Musthofa mengungkapkan, di Kudus ada 14 SMK yang dikembangkan dengan pihak ketiga. Di antaranya sekolah animasi, kuliner, maritim, engineering, fesyen, kecantikan, serta komputer dan jaringan (IT). “Kami bangga ketika anak-anak kami, lulus SMK tidak mencari kerja. Tetapi mereka yang dicari perusahaan. Dan rata-rata mereka belum lulus sudah di-booking perusahaan,” pungkasnya. (MK/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.