Cara Mudah Pantau Kondisi Kesehatan Lansia

oleh -955 kali dibaca
Foto: Kegiatan posyandu lansia, Sabtu (05-05-2018). (Nila Niswatul Chusna/ISKNEWS.COM)

Kudus, ISKNEWS.COM – Lansia merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap berbagai macam penyakit. Terjadinya penurunan fungsi organ, daya tahan tubuh dan dampak dari pola hidup tidak sehat semasa muda membuat lansia mudah terjangkit berbagai penyakit.

Karena itu, perlu adanya pelayanan khusus bagi para lansia agar kesehatannya terus terjaga. Salah satunya melalui kegiatan posyandu lansia. Melalui posyandu lansia, masyarakat yang berusia 45 – 59 (pra lansia -red) dan diatas 60 tahun (lansia -red) akan mendapatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan, konseling hingga pengobatan penyakit.

“Untuk pemeriksaan kesehatan dilakukan dengan pengukuran tinggi dan berat badan serta pengukuran tekanan darah. Jika ada lansia yang disinyalir mengidap penyakit tertentu, maka kami akan memberikan surat rujukan untuk tindakan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Yuni kepada isknews.com.

Diungkapkannya, pemeriksaan lanjutan untuk lansia pada umumnya berupa pemeriksaan kadar glukosa, asam urat dan kolestrol dalam darah. Selain itu, lansia yang disinyalir mengidap penyakit menular tertentu bisa mendapatkan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan ini berfungsi sebagai upaya deteksi dini penyakit pada lansia.

“Saya selalu menekankan kepada masyarakat, jika merasakan keluhan penyakit segeralah melakukan medical cheeck up. Mengapa? Karena jika suatu penyakit terdeteksi lebih dini, maka tindakan pengobatan yang didapatkan akan lebih cepat, efektif dan kemungkinan sembuhnya lebih besar, dibandingkan jika penyakit tersebut sudah akut atau kronis,” ujarnya, Sabtu (05-05-2018).

Yuni menuturkan, setelah melalui berbagai pemeriksaan, lansia akan mendapatkan tindakan konseling. Dalam konseling ini, lansia dapat menceritakan berbagai gangguan kesehatan yang dialaminya, misalnya susah tidur, pusing pada kepala, sakit pada anggota badan dan lain – lain.

“Dalam konseling, kami lebih menekankan pada upaya preventif dan promotif. Misalnya ada lansia yang mengeluhkan sering mengalami sakit kepala dan susah tidur. Dilihat dari hasil pemeriksaan tekanan darahnya selalu lebih dari 140/90 mmHg. Pada saat konseling, lansia dan keluarga yang mendampingi akan kami ingatkan untuk diet garam atau mengkonsumsi yang asin-asin. Jika diperlukan kami akan memberikan surat rujukan ke puskesmas untuk mendapatkan pengobatan hipertesi,” jelasnya.

Dalam posyandu lansia juga diadakan senam, pemberian makanan tambahan dan kegiatan pembelajaran seperti menggambar, membaca dan menulis. Kegiatan ini berfungsi untuk mengasah daya ingat lansia sehingga tidak mudah pikun. (NNC/WH)

KOMENTAR SEDULUR ISK :