Diklat Untuk Para Petani Kedelai Gandeng Fakultas Pertanian UKSW Salatiga

oleh -1,001 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Kebutuhan kedelai dalam negeri yang cenderung meningkat dalam produktivitas yang rendah, menginisiasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk mengadakan Diklat Budidaya Kedelai. Pelatihan ini merupakan alternatif yang tepat bagi berbagai kalangan baik instansi, petani, masyarakat, maupun lembaga swasta untuk meningkatkan kompetensi SDM agar dapat memproduksi kedelai secara optimal.

Guna mendukung program pemerintah dalam upaya meningkatkan produksi kedelai yang merupakan bagian dari Upsus Pajale ( Padi, Jagung,kedelai) Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertanpangan) menyelenggarakan pelatihan budidaya kedelai dengan pendampingan perguruan tinggi.

Menurut Catur Sulistiyanto melalui Plt Kabid Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Airin Nikmmah, saat membuka acara pelatihan budidaya kedelai, Kamis (14/09/17) menyampaikan.“ Menanam kedelai memang mayoritas pada MT III dan dalam urutan ketiga dari kata Pajale (Padi Jagung Kedelai). Tapi perhatian dan perlakukan dari Dinas tetap sama dengan Padi dan Jagung.

Kita lakukan pendampingan dan penyediaan alsintan serta saprodinya. Bahkan sekarang menghadirkan akademisi dari perguruan tinggi untuk menularkan ilmu budidaya kedelai sesuai teknologi terbaru.

Upaya ini sebagai upaya untuk mendorong percepatan petani semakin sejahtera. Dengan keterlibatan perguruan tinggi diharapkan terjadi penggabungan antara ilmu tradisional dari petani dengan teknologi pertanian terkini.

“ Pelibatan perguruan tinggi ini penting, seiring dengan perkembangan dunia pertanian yang semakin maju. Jadi diharapkan nanti petani-petani kedelai di Kudus hasil panennya bisa semakin meningkat ,” imbuhnya.

Pada pelatihan budidaya kedelai ini, Dispertanpangan Kudus mendapat pendampingan dari tim Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yakni Endang Pudjihartati untuk materi Perbenihan, Yohannes Eko Agus pemateri Perlindungan tanaman dan Dina Banjarmahor dengan materi tanah dan Kesuburan tanah.

Sumono, petani Kedelai dari desa Jepang Kecamatan Mejobo saat dialog dengan para dosen narasumber pelatihan budidaya kedelai.

Alumni IPB itu mengungkapkan bahwa berdasarkan pada panen kemarin tanaman kedelai di desa Sidorekso mendapatkan angka 1,7 ton perhektar dan di Desa Prambatan Lor menghasilkan 1,6 ton perhektar.

“ Sedangkan lainya sedang pada proses pertumbuhan. Oleh karena itu dengan adanya pelatihan ini diharapkan hasil produksi bisa lebih meningkat lagi ,” tukasnya.

Pada tahun ini, Kudus mendapatkan alokasi 100 hektar yang tersebar di desa Ploso 15 hektar, Desa Jepang 25 hektar, Undaan Kidul dan Wates serta Sambung masing-masing 5 hektar. Kemudian Glagah Waru 10 hektar, Karangrowo 20 hektar, Sidorekso 10 hektar dan Prambatan Lor 5 hektar.

Usai pelatihan, para narasumber kemudian melakukan kunjungan ke lahan milik Hawi Sukamto di desa Karangrowo kecamatan Undaan. (YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :