Dipertanpangan Kudus, Pastikan Kualitas dan Kuantitas Hewan Ternak Untuk Lebaran

oleh -1,010 kali dibaca
Dipertanpangan Kudus, Pastikan Kualitas dan Kuantitas Hewan Ternak Untuk Lebaran
Foto: Petugas Distanpangan saat sedang berdialog dengan pedagang kerbau tentang kondisi dagangannya sehingga aman dikonsumi masyarakat. (Istimewa/ISKNEWS.COM)

Kudus, ISKNEWS.COM – Bulan Ramadan memasuki sepuluh hari terakhir, masyarakat mulai disibukkan dengan persiapan menghadapi hari raya idul fitri 2018. Kue lebaran dan daging untuk membuat masakan khas lebaran menjadi buruan masyarakat di akhir ramadan ini.

Untuk memastikan kualitas dan kuantitas hewan ternak yang akan dikonsumsi pada lebaran tahun ini, Dinas Pertanian dan Pangan Kudus yang dipimpin Catur Sulistiyanto, melalui bidang Peternakan melakukan pemantauan di Pasar Ternak, yang terletak di Jalan Lingkar Selatan Kudus.

Kepala Bidang Peternakan pada Dispertanpangan Kudus, Sa’diyah, mengatakan kedatangan timnya ke Pasar Ternak ini untuk memantau aktifitas dari para perdagangan hewan ternak.

“Karena disini aktivitasnya hanya saat kliwon, sehingga kami memantau kondisi daging berat hidup,” katanya.

Berdasarkan informasi dari para pedagang, saat ini harga sapi hidup berkisar Rp 41-42 ribu perkilogram. Sedangkan harga kambing Rp 25 ribu perkilogram. Namun, naasnya penjualan daging kerbau hidup sangat jarang dilakukan penimbangan yang disediakan di pasar ternak.

“Jual beli kerbau disini lebih banyak pakai sistem glosoran. Maksutnya bentuk utuh satu ekor kerbau dihargai pembeli atau penjual berapa. Ketika keduanya sudah sepakat harga, maka transaksi terjadi,” jelas Sa’diyah

Dilanjutkannya, “Sebab sekarang harga daging kerbau cenderung turun meski tetap lebih tinggi dari harga daging sapi. Saat ini, daging kerbau perkilogramnya dihargai Rp 43 ribu. Mungkin nanti kalau sudah mendekati lebaran bisa naik lagi.”

Selain harga kerbau cenderung turun, aktifitas jual beli hewan ternak di Pasar Ternak ini juga lebih rendah dibandingkan harga jual di pasar ternak lama yang bertempat di Jalan Tanjung.

“Sekarang Pasar Ternak memang kelihatan dipadati hewan ternak. Untuk jumlahnya sekitar 200-an ekor untuk sapi dan kerbau. Namun setiap hari pasaran hanya mampu menjual sebesar 30 persen saja. Hal ini berbeda ketika Pasar Ternak berada di jalan Tanjung,” ungkapnya.

Menurut para pedagang, jumlah ternak menjelang lebaran idul fitri tahun lalu, lebih dari 500 ekor dan terjual mencapai 70 persen. karena jalan lingkar ini tidak dilewati angkutan umum. Sehingga masyarakat yang ingin jual hewan ternaknya menuai kesulitan untuk membawanya.

“Kalau mau ke sini, harus sewa mobil pick up. Sehingga kami harus menambah biaya transportasi. Begitu juga dengan warga yang ingin membeli, harus khusus datang kesini. Kalau ditempat lama bisa sekaligus aktifitas lainnya,” ujarnya.

Selain itu, Sa’diyah, juga mensosialisasikan pada petani agar mengikuti program asuransi ternak. Sehingga kalau ada suatu masalah, maka petani tidak terlalu dirugikan. (NNC/WH).

KOMENTAR SEDULUR ISK :