Jepara, ISKNEWS.COM – Pelayanan di RSUD Kartini Jepara diminta untuk terus ditingkatkan. Permintaan itu salah satunya datang dari LSM Gerakan Jalan Lurus (GJL). Permintaan ini disampaikan saat audiensi antara GJL dengan jajaran RSUD Kartini Jepara. Desakan ini buntut dari aduan salah seorang warga Desa Pancur Kecamatan Mayong bernama Syaidun yang diwakili GJL.
Syaidun periksa di RSUD Kartini Jepara dan setelah dilakukan pemeriksaan diidentifikasi menderita batu ginjal. Namun oleh pihak RSUD Kartini, Syaidun dirujuk ke rumah sakit swasta yakni RS Graha Husada dengan alasan tak memiliki dokter spesialis dan peralatan urologi. Namun anehnya meski pemegang kartu JKN KIS ternyata pasien diminta membayar obat oleh pihak RS Graha Husada.
Koordinator GJL Jepara, Lilik Zumrotun mengatakan, perbaikan layanan kesehatan di RSUD Kartini Jepara mendesak untuk dilakukan. Hal ini agar pasien dari kalangan miskin dan peserta JKN KIS tetap bisa mendapat layanan kesehatan yang layak dan memadai.
“Persoalan yang dialami Syaidun tak akan terjadi, jika RSUD Kartini bisa meningkatkan layanan kesehatan beserta sarana prasarana penunjang. Status RS plat merah mestinya bisa menjadi kepanjangan tangan pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan layak dan memadai,” ujarnya.
Lilik menambahkan, jangan sampai persoalan seperti ini dialami pasien lainnya. Dia sudah diinfus, kena kencing darah malah disuruh rawat jalan oleh RSUD Kartini. Giliran dirujuk malah harus diminta membayar lagi.
Sementara itu, Direktur RSUD Kartini Jepara, dr Dwi Susilowati berjanji secara bertahap akan memperbaiki pelayanan bagi masyarakat. Selain itu, secara periodik juga akan memberikan pelatihan kepada pegawai RSUD Kartini Jepara agar bisa lebih maksimal memberikan layanan kepada pasien. (ZA/WH)