H-3 Kupatan Penjual Janur Sudah Menjamur

oleh -1,008 kali dibaca
H-3 Kupatan Penjual Janur Sudah Menjamur
Foto: Puluhan penjual janur di Pasar Bitingan Kudus diserbu pembeli, Selasa (19-06-2018). (Nila Niswatul Chusna/ISKNEWS.COM)

Kudus, ISKNEWS.COM – Meskipun lebaran ketupat atau kupatan masih tiga hari lagi, sejumlah penjual janur musiman telah bermunculan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kudus. Salah satunya di Pasar Bitingan Kudus, telah terlihat puluhan penjual janur yang membuka lapak di trotoar utara pasar.

Janur-janur ini ditawarkan dengan harga Rp. 2.000-5.000 per ikatnya. Tah hanya janur, para penjual musiman ini juga menyediakan janur yang sudah berbentuk ketupat dan lepat, yang dibandrol dengan harga Rp. 4.000-5.000 per 10 pcs. Berbagai kebutuhan pembuatan ketupat dan lepet seperti kelapa dan ‘tutus’ (pengikat lepet yang terbuat dari bambu -red).

Tak ayal, kehadiran puluhan penjual janur ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Dari pagi, lapak mereka sudah dibanjiri oleh pembeli. Harganya yang masih murah membuat masyarakat berdatangan untuk membeli janur pada H-3 kupatan ini.

H-3 Kupatan Penjual Janur Sudah Menjamur
Foto: Puluhan penjual janur di Pasar Bitingan Kudus diserbu pembeli, Selasa (19-06-2018). (Nila Niswatul Chusna/ISKNEWS.COM)

“Pada H-3 kupatan seperti ini, harga janur masih murah sekitar Rp. 3 ribu perikat dan kualitasnya masih bagus. Jika belinya nanti pada H-1 harganya bisanya lebih mahal dan kualitasnya tidak terlalu bagus. Sehingga saya lebih suka membeli dari jauh-jauh hari,” ungkap Yanti, pembeli janur di Pasar Bitingan.

Hal senada diungkapkan oleh Khuzain, penjual janur jika janur-janur ini didatangkan dari Bangsri Jepara. Pada H-3 Kupatan ini, pasokan janur dari Jepara cukup banyak, sehingga harga jualnya masih murah.

“Saya berjualan di sini dari hari senin kemarin. Sampai saat ini saya rasa pembelinya cukup ramai. Untuk harga, di sini relatif sama yakni berkisar Rp. 3 ribu. Harga tersebut juga tidak mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya,” kata Pria asal Kabupaten Jepara tersebut.

Diungkapkannya, harga tersebut biasanya akan naik saat H-1 kupatan. Minimnya pasokan janur membuat harga jualnya melambung. Karena janur mudah layu sehingga Khuzain tidak dapat menyetok kebutuhan janur untuk dijualnya pada H-1 kupatan nanti.

“Janur ini tahan paling lama 2 hari. Setelah itu akan layu dan tidak layak digunakan membuat ketupat. Kalau sudah layu, janur-janur itu kami buang dan digantikan dengan yang baru. Karena itu harganya bisa berubah-ubah setiap saat tergantung pasokan janur di lahan kelapa sawit banyak atau sedikit,” pungkasnya. (NNC/WH).

KOMENTAR SEDULUR ISK :