Hijaukan Colo Melalui Gerakan Colo 1 Jam Clean and Green

oleh -1,045 kali dibaca
Foto bersama usai melaksanakan bersih-bersih. (istimewa)

Kudus, ISKNEWS.COM – Gerakan ‘’Colo 1 jam clean and green’’ belum lama ini digerakkan oleh warga masyarakat lereng muria, Desa Colo Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Kamis (1-3-2018). Mereka bertekad tidak ada lagi sampah berceceran di wilayah Colo dengan cara bergotong-royong memungut sampah secara massal.

Ketua Paguyuban Pengelola Sampah ‘’Mulyo Senanding’’, Maryanto, mengatakan bahwa warga masyarakat telah bertekad menghadirkan lingkungan desanya bersih dulu dari sampah. ‘’Mengelola sampah dipandang perlu,’’ ucapnya.

Setelah sampah bisa dikendalikan dengan baik dan benar, warga akan meningkatkan dengan program ‘’Colo hijau’’. Dalam kesempatan itu, hadir Kepala UPT Objek Wisata Kudus, Mutrikah SH dan tim medis UPT Puskesmas Rejosari.

Dikatakan Maryanto, Sebagai pusat tujuan wisata religi, jalan menuju makam Sunan Muria dan beberapa objek lain di sekitarnya setidaknya harus terlihat asri dan menyenangkan wisatawan yang datang.

“Sumbangsih dalam hal daya tarik bagi wisatawan juga perlu, satu di antaranya yang bisa dilakukan adalah gerakan aksi menanam’’ ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Colo, Joni Awang Ristihadi sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ia mempimpin aksi gotong royong yang dimotori Paguyuban Pengelola Sampah ‘’Mulyo Senanding’’. Senada dengan perwakilan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Objek Wisata Kudus serta UPT Puskesmas Rejosari juga mendukung gerakan yang tercetus dari kesadaran bersama ini. (AJ)

Gerakan Colo Sejam Bersih dan Hijau tersebut, kata Maryanto, digelar untuk mengkampanyekan program ”Selasa Bersih Desa Colo. Selanjutnya, pihaknya bersama semua komponen yang ada di desa akan mengadakan sapu bersih sampah di ruang publik.

Ratusan peserta Colo Sejam Bersih dan Hijau adalah warga yang dipimpin oleh masing-masing ketua RT dan RW, perangkat desa, pengurus Paguyuban Pelaku Wisata (PPW) Muria Raya, serta siswa dari MI Thoriqotus Sa’diyyah, MTs Raden Umar Said, dan MA Raden Umar Said. Dalam waktu kurang lebih selama satu jam, mereka memunguti sampah di lingkungan sekolah, balai desa, mushala serta masjid.

Kemudian, mereka melanjutkan bersih-bersih di jalan raya hingga di Kompleks Terminal Wisata dan pintu gerbang utama tangga naik ke Kompleks Makam Sunan Muria. Menggunakan kantung, sampah yang ditemui langsung mereka pungut. Sementara, untuk sampah yang sulit dipungut dengan tangan kosong, tim dari Paguyuban Pengelola Sampah Mulyo Senanding turun tangan dan mengerahkan peralatan.

Saat ini, paguyuban tersebut telah memiliki satu unit becak motor sampah. Dengan armada satu-satunya itu, sampah diangkut dan dibuang di tempat pembuangan sementara (TPS) di pinggiran kompleks permukiman. Produksi sampah di Colo tergolong tinggi, tak beda di wilayah perkotaan. Sebab, wilayah kota merupakan lokasi wisata yang padat pengunjung. (AJ)

KOMENTAR SEDULUR ISK :