Ini Hasil Mediasi Warga Desa Wedusan

oleh -1,276 kali dibaca
Ini Hasil Mediasi Warga Desa Wedusan
Foto: Salah seorang anggota BPD Wedusan Kecamatan Dukuhseti Pati membacakan surat dari Kepala desa saat mediasi berlangsung, Rabu (25-07-2018). (ivan nugraha/ISKNEWS.COM)

Pati, ISKNEWS.COM – Polemik kasus di Desa Wedusan Kecamatan Dukusheti Pati pasca dugaan selingkuh dan mesum yang dilakukan kepala desa setempat, rupanya belum kunjung usai. Warga dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) tetap dengan tuntutannya, yaitu Kepala Desa (Kades) Wedusan Mengundurkan diri.

Sangat disayangkan, dalam mediasi yang dilakukan di balai desa itu tidak dihadiri Kades yang sedang menjadi sorotan. Meski demikian para warga dan tokoh masyarakat serta BPD bergeming agar kades meletakkan jabatan.

Ketua BPD Wedusan Moh Latif saat ditemui disela mediasi mengatakan, kades hanya mengirimkan surat tertanggal 23 juli 2018 yang berisikan empat butir pernyataan. Salah satu isi surat tersebut kepala desa mengharapkan semua pihak berpegang pada azas praduga tidak bersalah.

“Dalam surat tersebut dia (Kades-red) mempersilakan pengurus BPD Wedusan untuk menjalankan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Dan dia, kades ini, akan tetap menjalankan tugas, kewajiban dan kewenangan hingga berakhirnya masa jabatan,” ujar Moh Latif mengutip surat dari Kepala Desa.

Mendengar isi surat tersebut, warga yang hadir dalam mediasi itu pun berteriak-teriak menuntut mundur kepala desanya. Meski situasi ramai tetapi musyawarah BPD tetap dilanjutkan dengan melakukan voting.

“Dari hasil musyawarah yang akhirnya kami lakukan voting, ada enam anggota BPD menyatakan sikap setuju agar kepala desa mundur dari jabatannya. sedangkan tiga lainnya, seperti kita lihat, belum bisa memberikan pendapatnya,” imbuhnya.

Rencananya hasil keputusan musyawarah itu akan diserahkan kepada Camat Dukuhseti. Selanjutnya, melalui BPD yang menjadi wakil warga akan meminta agar dilakukan penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) kepala desa.

Seperti pernah diberitakan, Kepala Desa Wedusan sempat digrebeg dan diarak warganya sendiri ke balai desa, karena diduga telah melakukan perbuatan mesum di tengah kebun singkong. Akibat kejadian itu, warga sempat melakukan aksi di halaman Kantor DPRD dan Kantor Bupati Pati, dengan tuntutan pencopotan kades dari jabatannya. (IN/WH)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.