Jalin Kerukunan, Penyuluh Agama di Kudus Silaturrahmi dengan Umat Budha

oleh -1,063 kali dibaca

Kudus, ISKNEWS.COM – Untuk meningkatkan kerukunan umat beragama di Kabupaten Kudus, penyuluh Agama Islam KUA kecamatan Gebog belum lama ini menjalin silaturrahmi dengan Penyuluh Agama Budha di Rahtawu Gebog Kudus, Jumat (16-3-2018).

Sejumlah rombongan dari Penyuluh Agma di kecamatan Gebog, berbondong-bondong silaturrahmi di rumah Sugiono, Penyuluh Agama Budha, di dukuh Jambu, Rt 05 Rw 01, Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Sebanyak 9 orang menjalin silaturrahmi dan bekerja sama dengan umat Budha, untuk meningkatkan kerukunan umat beragama di Kabupaten Kudus.

Langkah Penyuluh Agama Islam di Kudus ini patut diapresiasi. Pasalnya, di beberapa pemberitaan terakhir ada oknum yang bersikap intoleran terhadap penganut agama lain. Bahkan ada yang menyebut sampai melakukan persekusi dan tindakan pengusiran.

Penyuluh bidang Kerukunan Umat Beragama KUA Kecamatan Gebog, Moh. Anwar Yasfin menyatakan, tindakan Intoleran yang hanya dilakukan segelintir orang, tetapi fajtanya menjadi berita yang cukup menyita perhatian dan menjadi viral. “Hal ini harus diimbangi dengan pemberitaan yang positif, salah satunya seperti silaturrahmi seperti ini,” kata dia.

Yasfin melanjutkan, Indonesia begitu luas, kebhinekaan yang ada di Indonesia juga bukan hal baru. “Belajar dari Sunan Kudus, sejak lama penyebar Islam di Kudus ini telah memberikan contoh toleransi kepada pemeluk agama lain. Bisa dilihat dari arsitektur bangunan Menara yang mirip candi milik umat Budha dan Hindu,” tandasnya.

Lebih dalam, Yasfin mengajak masyarakat menerima perbedaan. Tindakan saling mencaci dan ujaran kebencian tidak diajarkan oleh agama apapun. “Pemeluk agama juga dilindungi oleh undang-undang dalam menjalankan ibadah. Yang penting tidak saling mengganggu umat agama lain,” katanya.

Sementara itu,  Sugiono, penyuluh Agama Budha menyambut baik acara silaturrahim ini. Ia menyatakan, pentingnya kerukunan antar umat beragama di negeri ini. “Trilogi Kerukunan umat beragama harus didengungkan ke masyarakat. Yakni Kerukunan intern umat beragama, Kerukunan antara umat beragama dan Kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah,” jelas Sugiono.

Sugiono mengatakan, kerukunan ini pada akhirnya akan membuat negeri ini semakin damai dan semakin maju. “ini adalah untuk menjaga harmonisasi kehidupan di tengah masyarakat yang majemuk dan untuk kemajuan NKRI,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut ketua Vihara Giri Kusala, Rahtawu, Pitono. Ia mengapresiasi kegiatan Penyuluh Agama tersebut. Pitono mengatakan, selama ini kehidupan keagamaan di Rahtawu sangat baik. “Agama itu untuk pribadi, kalau sudah bermasyarakat kita semua adalah saudara,” ungkapnya. (AJ/RM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :