Jamaah Haji Indonesia Dapat Perlakuan Khusus Dari Pemerintah Arab Saudi

oleh -1,045 kali dibaca
Jamaah Haji Indonesia Dapat Perlakuan Khusus Dari Pemerintah Arab Saudi
Foto: Kepala Bidang Pembinaan Haji dan Umroh Jateng, Zaenal saat sambutan di acara Manasik Massal di Gedung Jamiyyatul Hujjah Kudus (JHK), Kamis (28/6/2018). (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, ISKNEWS.COM – Perlakuan istimewa datang dari Pemerintah Arab Saudi kepada Jamaah haji Indonesia yang selama ini dikenal selalu bertata krama baik dan menjaga sopan santun. Jemaah haji Indonesia pun dikenal tidak pernah melakukan tindakan yang kurang menyenangkan selama ibadah haji berlangsung.

Karenanya, Jamaah haji Indonesia diapresiasi untuk mendapatkan perlakuan istimewa setibanya di Bandara Jeddah dan Madinah, Arab Saudi.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jateng, Farhani melalui Kepala Bidang Pembinaan Haji dan Umroh Jateng, Zaenal Falah mengatakan, keistimewaan itu antara lain, jamaah haji Indonesia akan dibuatkan jalur khusus yang tidak tercampur dengan jemaah negara lain.

“Jamaah juga tidak perlu menenteng sendiri koper, tapi langsung diantarkan ke kamar jamaah,” kata dalam sambutannya di acara Manasik Massal di Gedung Jamiyyatul Hujjah Kudus (JHK), Kamis (28/6/2018).

Tak hanya itu, keistimewaan itu juga terkait penerapan proses rekam biometrik di 13 embarkasi Tanah Air. Selama ini, perekaman dilakukan di bandara kedatangan di Arab Saudi.

“Hal tersebut tentu melelahkan bagi jamaah yang baru saja turun dari penerbangan berjam-jam,” kata dia.

Proses biometrik itu, kata Zaenal, memakan waktu lama karena selain sidik jari, juga dilakukan perekaman biometrik retina mata.

Jasmaah juga harus menunggu pemeriksaan bagasi dengan sinar-x, serta pemeriksaan kesehatan terkait kepatuhan menjalani vaksin meningitis.

“Tahun pertama diterapkan pemberangkatan langsung dari bandara kita (di Indonesia) langsung ke hotel (di Tanah Suci),” imbuh Zaenal.

Lebih lanjut, Terkait pemondokan di Mekah, jemaah haji Indonesia tersebar di tujuh wilayah yaitu Aziziah, Mahbas Jin, Misfalah, Jarwal, Syisyah, Raudhah, dan Rei Bakhsy.

“Sedang selama di Madinah, pondokan jemaah Indonesia seluruhnya berada di Markaziah atau di dalam King Faisal Road,” tandas Zaenal.

Selain itu, terobosan lain dilakukan oleh jajaran Kementerian Agama RI dengan mamastikan layanan imigrasi Arab Saudi untuk jemaah haji akan dihadirkan di Indonesia. Untuk pertama kalinya, tahun ini layanan biometrics yang mencakup pendataan 10 sidik jari dan foto wajah setiap jemaah haji dilakukan di asrama haji di 18 Embarkasi seluruh Indonesia.

“Dengan layanan imigrasi di Tanah Air, maka waktu dan tenaga jemaah haji kita akan jauh terhemat. Mereka tak perlu lagi antri berjam-jam menunggu proses imigrasi di bandara di Madinah maupun Jeddah,” pungkas Zaenal (AJ/WH)

KOMENTAR SEDULUR ISK :