Jembatan Tanggulangin di Uji Beban Statis dan Dinamis, Senin Dibuka Untuk Dilalui Kendaraan

oleh -2,944 kali dibaca
Uji beban static, pengujian yang menggunakan beban yang diam, Dalam pengujian ini di cobakan 14 truk jenis tronton dengan berat 7 ton dan dengan muatan rata-rata 25 Ton lebih, semua truk disusun secara sejajar di sepanjang jembatan. (foto: istimewa)

Kudus, isknews.com – Pembangunan Jembatan Kolonel Sunandar atau yang lebih dikenal sebagai Jembatan Tanggulangin C yang menghubungkan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Demak di atas Sungai Wulantinggal dalam hitungan hari segera rampung.

Kontraktor pembangunan jembatan mengklaim pekerjan telah mendekati selesai, target kementerian PU bahwa H minus 10 Lebaran, jembatan harus sudah bisa dilalui kendaraan agaknya akan tercapai.

Hari ini tahapan pembangunan sudah pada pelaksanaan uji kelayakan berupa uji beban atau loading test, untuk menguji kekuatan struktur suatu bangunan dan kapasitas beban yang dapat ditahan oleh jembatan.

Tim penguji Loading Test dari PT Pratama Daya Cahya Manunggal Jakarta saat melakukan analisa hasil uji (Foto: YM)

Hal itu disampaikan oleh Teddy Rahman, Humas PT Duta Mas Indah, kontraktor pelaksana pembangunan jembatan, siang tadi, menurutnya jembatan ini di uji untuk mengetahui ketahanan, kekuatan dan kualitas.

“Uji beban berupa static loading test (uji beban statis) dan dynamic loading test (Uji beban dynamis) dengan tim penguji dari konsultan independen PT Pratama Daya Cahya Manunggal Jakarta,” ujarnya, Sabtu (18/05/2019).

Sebuah truk engkel yang di gunakan untuk uji coba dinamis jembatan Tanggulangin (Foto: YM)

Di jelaskan oleh Teddy, pada  pengujian dynamis ini kami  menggunakan benda yang bergerak, dengan sebuah towing besi  berketinggian sekitar 20 cm yang tepat dipasang sejajar dengan roda untuk dilewati truk engkel bermuatan . Prosesnnya, instrument pengujian dipasang terlebih dahulu, kemudian towing yang berupa tatakan besi diletakan pada posisi pengujian.

“Setelah itu, truk melewati towing besi tersebut sampai bagian roda depannya jatuh dan membentur aspal. Benturan antara roda dan aspal ini nantinya akan diukur dan dianalisa untuk menentukan tingkat kekuatan objek yang diuji. Pada pengujian ini hanya menggunakan 1 truk dengan muatan sekitar 16 ton,” jelasnya.

Sementara itu pada uji berikutnya adalah beban static, ini merupakan pengujian yang menggunakan beban yang diam, baik itu muatannya, intentsitasnya, tempatnya, dan garis kerjanya. Dalam pengujian ini di cobakan 14 truk jenis tronton dengan muatan rata-rata 25 Ton, semua truk disusun secara sejajar di sepanjang jembatan.

“Ruang lingkup dalam uji beban statis yaitu penempatan posisi bagian as truk dengan beberapa lendutan yang didapat dari lokasi konfigurasi. Penentuan defleksi maksimum ditentukan dengan analisis statis sesuai standart pembebanan truk yang berlaku,” terangnya.

Dijelaskan olh Teddy dengan metode uji beban maka suatu jembatan bisa ditentukan apakah sudah layak beroperasi atau belum.

“Insha Allah bila tidak ada aral melintang pada Senin, 20/05/2019 sore, kita sudah uji coba open traffict, yaitu kita sudah akan buka jembatan ini untuk di lalui kendaraan,” tuturnya.

Dilanjutkan olehnya, “Sebelumnya akan di dahului dengan acara do’a bersama pada  ashar,  kemudia setelah itu pada sorenya, jembatan sudah bisa di lalui oleh masyarakat pengguna jalan, meskipun PHO nya masih nanti pada bulan Agustus,” tandas dia. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.