KUDUS-Terlihat akrab dan merakyat, adalah gambaran acara tilik desa yang sudah menjadi tradisi dari Bupati Kudus H. Musthofa. Sebagaimana yang berlangsung di Desa Payaman, Mejobo, Selasa (11/10) malam, warga kecamatan Mejobo mendapatan kesempatan untuk bertemu dan mendengarkan ’laporan’ dari Bupatinya.
Berbagai program, kegiatan, serta besaran anggaran dipaparkan secara gamblang. Transparansi semacam ini menurut Pak Bupati menjadi media komunikasi yang efektif antara pemimpin dengan rakyatnya. Bahkan kini sudah tidak lagi ada sekat pemimpin dengan rakyatnya. Semua harus membaur untuk bersama menata desa dan daerah bahkan lebih luas untuk negara ini.
”Keakraban antara para pejabat/pemimpin dengan rakyat ini merupakan kata kunci untuk membangun. Mulai desa, daerah, bahkan membangun negara ini,” kata Bupati.
Puluhan miliar rupiah yang dianggarkan untuk membangun di Kecamatan Mejobo harus mendapat peran serta masyarakat. Dalam hal ini kepala desa harus mengetahui segala sesuatu di desa. Termasuk berbagai macam pembangunan yang ada di desanya. Agar semuanya bisa turut mengawasi dan menjaga.
”Kepala desa adalah bupatinya desa. Jadi harus tahu apapun yang terjadi di desanya,” lanjutnya.
Hasil pembangunan (fisik) yang sudah tertata dengan baik, masyarakat harus ikut untuk merawatnya. Sedangkan untuk lingkungan, bupati mengajak untuk menjaga kebersihan lingkungan di wilayah masing-masing. Peran kepala desa sebagai pimpinan di desa harus optimal menggerakkan dan memberdayakan masyarakat.
”Saya minta sarpras yang kami tata dengan baik ini (jalan, jembatan, atau yang lain) untuk turut dijaga, jangan dikotori, bahkan dirusak. Karena itu sumbernya dari uang Bapak/Ibu semua,” pesannya.
Termasuk berbagai layanan publik terus ditingkatkan. Masyarakat tidak boleh lagi menemui kesulitan dalam layanan. Menurutnya, para pejabat (termasuk kepala desa) harus optimal memberikan pelayanan. Semuanya demi kepentingan masyarakat secara luas.(rg)