Kearifan Lokal Perlu Dijaga Dan Dipelihara Karena Itu Bisa Jadi Penanda Datangnya Bencana

oleh -1,038 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Organisasi Masyarakat (ORMAS) Laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Kudus, bekerjasama dengan Kantor Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kudus, siang tadi menggelar acara bersama terkait Pembinaan Ormas dan LSM dengan bertempat di Balaidesa Rendeng Kecamatan Kota Kudus, Kamis (30/3/17).

Tema yang di usung dalam acara berformat sosialisasi tersebut adalah “Peran Ormas / LSM dalam kegiatan kemanusiaan”, Ormas Laskar Merah Putih (LMP)  Kudus yang di pimpin oleh Abraham Lukman, Acara berlangsung secara hikamat, dihadiri sejumlah pengurus dan para tokoh Ormas dan LSM yang ada di Kabupaten Kudus, serta beberapa kelompok dari unsur relawan bencana dan BPBD Kudus, acara diikuti sekitar seratusan orang.

Hadir dalam kegiatan sekaligus juga menjadi pembicara sosialisasi antara lain, Kasi Politik dan kewaspadaan Nasional, Nurul Hakim,  Kasi ketahanan pangan ekonomi, seni budaya, agama Kesbangpol Kudus Abu Bakar, Kasi pencegahan dan penanggulangan bencana BPBD Kab. Kudus, Atok Darmo Broto, dan Pasi Ops Kodim 0722/Kudus, Kapten Inf Ibnu Latifur.

Sementara turut hadir pula , perwakilan Babinsa, FKPPI, SENKOM, PMI, PKPU, HMI sejumlah pengurus dan anggota LMP Kudus, tokoh-tokoh LSM dan Perwakilan Ormas. Kudus.

Sambutan Kepala Kantor Kesbangpol Kab. Kudus yang dibacakan oleh Bpk. Nurul Hakim antara lain, kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam mengedepankan visi dan misi dalam kemajuan dan pembangunan Kab. Kudus, serta upaya dan kerjasama antara Ormas dan masyarakat dalam ikut menanggulangi bencana, “sehingga apabila ada bencana yang timbul dari alam maupun ulah manusia sendiri dapat teratasi, dan semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan ucapan terimaksih kepada laskar LMP yang sudah menyelenggarakan acara ini sehingga apa yang diharapkan pemerintah Kab. Kudus dapat tercapai dan menjadikan Kudus sejahtera,” sambutnya.

Kasi ketahanan pangan ekonomi, seni budaya, agama Kesbangpol Kab. Kudus, Abu Bakar, SH, dalam sambutannya menyampaikan, “Tujuan dan fungsi Ormas sebagai penyalur dan penyambung lidah atas saran dan usulan serta permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat sehingga apa yang menjadi tujuan tersebut dapat terwujud, maka setiap ormas yang berbadan hukum harus memiliki AD dan ART, harapannya segala bentuk pendirian Ormas harus memiliki visi dan misi yang jelas dan tidak bertentangan dengan hukum,” katanya.

“Karena apabila melanggar aturan dan undang undang maka akan mendapatkan sanksi, kami berharap Ormas atau LSM yang ada di Kudus betul-betul sebagai organisasi yang dapat berperan nyata dalam membantu masyarakat di segala bidang,” tambahnya.

Sementara itu, Pasi Ops Kodim 0722/Kudus, Kapten Inf Ibnu Latifurrahman, pada sesi penyampaiannya mengungkapkan, “Suatu organisasi atau LSM yang memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa ada tujuan tertentu atau mencari keuntungan adalah merupakan organisasi yang ideal, apa yang dilakukan dengan suka rela,” ujarnya.

Pendekatan ormas atau LSM dalam kegiatan kemanusiaan yaitu meliputi, pendekatan sosial karitatif, kegiatan sosial reformis, kegiatan sosial ekonomis dan kegiatan sosial transformis. “Yang terpenting peran Ormas betul-betul mampu sebagai penyambung pikiran dan unek-unek kepada pemerintah daerah dalam upaya mensejahterakan warga miskin yang betul-betul harus diperhatikan,” tandasnya.

Atok Dewo Broto, Kasi pencegahan dan penanggulangan bencana BPBD Kudus, pada sesinya menjelaskan, Sebab akibat adanya bencana yang biasa terjadi di Kudus adalah ketika curah hujan yang tinggi, pendangkalan sungai akibat sampah, penebangan hutan yang liar, dan sebagainya, “agar itu semua tidak terjadi maka kita harus dapat mengatasi yaitu dengan menjaga kebersihan sungai, kontrol dan perkuat tanggul, serta pembangunan yang betul-betul berorientasi pada tangguh bencana dan yang terpenting kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan,” katanya.

Ditekankannya, bahwa masih perlu adanya pendampingan secara sinergi dalam upaya tanggap darurat pasca bencana agar tidak menimbulkan pemikiran bagi korban secara berlebihan, “karena bencana terjadi di luar kendali kita yang perlu kita kendalikan pikiran kita dalam menghadapi musibah tersebut, dengan situasi dan musim saat ini yang sedang ekstrim kita semua harus waspada setiap apa yang timbul dan apabila terjadi bencana yang terpenting jangan sampai akses jalan atau transportasi masyarakat terganggu yang dapat menghambat perekonomian yang ada di wilayah tersebut, ” tekannya.

Ditambahkan oleh Atok, “kearifan lokal merupakan salah satu tanda yang diyakini masyarakat yang bisa menimbulkan sesuatu hal yang bisa timbul di daerah, maka kita semua harus memelihara kearifan lokal tersebut, Kearifan Lokal Perlu Dijaga dan dipelihara Karena Itu Bisa Jadi Penanda Datangnya Bencana” tandasnya.(YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.