Kegigihan Penjual Legen Meski Diusia Tua

oleh -1,161 kali dibaca

Kudus_isknews.com – (23/1) Minuman legen berasal dari pohon siwalan yang berjenis perempuan, untuk mendapatkan air legen, bunga pohon siwalan dipotong sedikit demi sedikit untuk disadap airnya dan ditampung dalam sebuah wadah bambu. Satu manggar bunga pada umumnya bisa menghasilkan air hingga 6 bumbung/bambu, dan biasanya penyadapan dilakukan dari sore hari hingga pagi hari.

Kasdi (70 tahun), salah satu penjual legen di Kudus menceritakan pengalamannya waktu pertama tinggal di Kudus. Bertampat tinggal disekitar pasar kliwon, Kasdi setiap hari menjajakan legen di area Simpang 7 Kudus. Kasdi sendiri berasal dari Tuban dan merantau ke Kudus untuk menjual legen. “Mungkin banyak orang yang tidak terlalu suka dengan legen, tapi banyak dari kalangan anak muda yang suka minum legen saat sedang nongkrong di Simpang 7” Ujar Kasdi saat didatangi isknews.com.

Kasdi menjual legen dengan harga Rp. 1.500 /gelas dan per hari. Dengan harga yang relatif murah, Kasdi hanya memperoleh penghasilan 20-25rb dalam sekali berjualan, itupun kalau lagi rame. Kasdi menjual dagangannya mulai pukul 8 pagi hingga 8 malam. Legen sendiri adalah minuman yang banyak dijumpai di daerah Tuban dan Rembang, itu yang membuat pak Kasdi menjual legen di Kudus. Setiap hari Kasdi mendapat kiriman legen dari suplier legen, sehingga Kasdi tidak perlu repot untuk pergi ke Tuban atau Rembang untuk mendapatkan minuman ini.

Dalam berjualan legen, Kasdi menggunakan bambu dengan diameter bambu yang cukup besar untuk menampung minuman legennya. Biasanya Kasdi memanggul 6 hingga 7 ruas bambu berisi legen berkeliling Kudus dan di area Simpang 7 Kudus. (Faza)

KOMENTAR SEDULUR ISK :