Kejujuran Membawa Kebahagiaan, Khutbah Idul Fitri 1440 di Stadion Wergu Wetan

oleh -1,229 kali dibaca
Suasana shalat Idul Fitri 1440 di lapangan stadion Wergu Wetan Kudus (foto: YM)

Kudus, isknews.com – Shalat Idul Fitri 1440 yang hari ini digelar oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus salah satunya di pusatkan  di lapangan Stadion Wergu Wetan Kudus. Dalam shalat yang diikuti oleh sebagian besar warga Muhammadiyah tersebut, bertindak selaku Imam dan Khotib adalah Ketua PDM Kudus, Dr Achmad Hilal Madjdi, Rabu (05/06/2019).

Dalam inti khutbahnya dosen Universitas Muria Kudus ini menyampaikan tema  tentang kejujuran yang akan membawa kebahagiaan .

Di jabarkannya Shaum Ramadhan yang baru lalu, merupakan masa kontemplasi dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SwT, selama sebulan kita telah mengabaikan kehidupan jasmaniah dengan meninggalkan makan minum di siang hari dan lebih berpihak kepada kehidupan batiniyah dengan banyak beribadah, berdzikir dan muhasabah diri.

“Puasa kalau diibaratkan seperti peralihan bentuk yang dialami seekor ulat menjadi seekor kupu-kupu harus menjadi kepompong terlebih dahulu. Dan jika kepompong mampu mengubah ulat bulu hitam menjadi kupu-kupu yang indah, maka shaum Ramadhan diharapkan dapat meningkatkan derajat kita menjadi mutaqin dan muhsinin,” tuturnya.

Dan di antara hikmah shaum bulan Ramadhan adalah menjadikan kita seorang yang mempunyai sifat atau karakter jujur. Betapa tidak, puasa itu dilakukan oleh kaum Muslimin dengan baik walaupun mereka tidak ada dalam pengawasan manusia, tetapi meraka yakin diawasi oleh Allah SwT.

“Sehingga mereka melakukannya dengan kejujuran dari mulai terbit fajar dan terbenam matahari. Padahal bisa saja mereka mengaku berpuasa tetapi di belakang layar mereka makan dan minum sesukanya di siang hari. Dan itu tidak mereka lakukan karena mengharap pahala dan ridha Allah SwT,” lanjut khotib.

Kalau karakter jujur selama berpuasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari niscaya akan memberikan dampak positif bagi kemajuan masyarakat, karena sumber kemajuan suatu bangsa atau negara akan tergantung sejauh mana orang yang terlibat dan pengelolaan negara itu bersifat jujur. Sebab jujur itu sumber dari kebaikan yang akan membawa kepada kebahagiaan.

“Rasulullah saw megajarkan bahwa kejujuran itu sebagai syarat memperoleh Surga, berarti jika masyarakat suatu negara menginginkan hidup makmur maka tiada lain kejujuran itu harus menjadi kepribadian seluruh warga negara,” ungkap Hilal.

Sebaliknya jika ketidak jujuran menjadi kepribadian sebagian besar masyarakat suatu negara maka negara tersebut tidak akan mengalami kemakmuran dan kebahagiaan. Maka jika suatu negara dirasakan kurang makmur dan kurang bahagia kemungkinan disebabkan masyarakatnya kurang menegakkan kejujuran dalam kehidupanya.

Kita bayangkan jika kita bangsa Indonesia menerapkan kejujuran dalam segala hal, mulai dari penyelenggaraan pemilu yang jujur, pemerintahan dimana seluruh aparatnya jujur dan dalam kehidupan rakyatnya juga jujur. Saya yakin bangsa Indonesia akan mengalami kemajuan yang luar biasa.

“Adil makmur yang menjadi cita cita bersama akan kita rasakan,” ujarnya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.