Kinerja Pasar Keuangan Domestik Tahun 2016 Secara Umum Masih Cukup Baik

oleh -962 kali dibaca

Nasional, isknews.com – Pemulihan ekonomi global masih berjalan lambat dan diwarnai risiko ketidakpastian. Risiko yang dihadapi berasal dari inflasi negara-negara maju, kecuali Amerika Serikat yang tingkat inflasinya masih jauh dari target seiring permintaan domestik yang masih lemah; pengetatan kebijakan moneter AS yang lebih cepat; perekonomian Tiongkok sebagai lokomotif dunia tumbuh melambat; dan munculnya gerakan nasionalisme khususnya di negara maju yang cenderung lebih protektif.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad, Ph.D dalam siaran pers yang diterima isknews.com mengatakan bahwa Sepanjang tahun 2016, World Bank dan IMF merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi global. Pemangkasan proyeksi pertumbuhan global juga disertai dengan penurunan volume perdagangan dunia tahun 2016 yang semakin menegaskan belum solidnya pemulihan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi global di tahun 2017 diproyeksikan sedikit mengalami penurunan dibandingkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2016.

Pihaknya menambahkan, Sejalan dengan perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi domestik tahun 2016 menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik dibanding negara Emerrging Markets lainnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III-2016 tercatat sebesar 5,02% yoy, sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,19%. Meskipun demikian, pertumbuhan ini masih lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan III-2015 sebesar 4,74% yoy.

“Kondisi ekonomi domestik yang tetap kuat mendorong apresiasi Rupiah dan penguatan IHSG sepanjang 2016. Sentimen positif domestik terkait perkembangan perekonomian yang lebih baik dari ekspektasi pasar dan program keberhasilan tax amnesty dinilai mampu menjaga penguatan IHSG dan Nilai Tukar di tengah dinamika kenaikan FFR dan fluktuasi harga minyak.”terangnya

Sementara itu, kondisi stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia masih berada dalam kondisi normal. Kinerja pasar keuangan domestik secara umum juga masih cukup baik. Tingkat kesehatan lembaga jasa keuangan juga masih dalam kondisi terjaga dengan didukung tingkat permodalan yang tinggi dan likuditas yang memadai. Aktivitas intermediasi lembaga jasa keuangan juga mencatat beberapa perbaikan.

Lebih lanjut, Sampai dengan 29 Desember 2016 lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada posisi 5.302,57 meningkat sebesar 15,45% dibandingkan posisi penutupan tahun lalu. Pertumbuhan IHSG sebesar 15,45% merupakan pertumbuhan indeks terbaik kedua di kawasan Asia Pasifik dan ranking 5 terbaik dunia. Dari sisi pertambahan jumlah emiten yang tercatat di BEI, di tahun 2016 ini BEI berhasil menambah 16 emiten saham baru, suatu angka yang jauh lebih baik dari Bursa Efek Singapura dan Filipina yang masing-masing justru kehilangan atau minus 10 dan 1 emiten di tahun yang sama. (AS)

KOMENTAR SEDULUR ISK :