Jepara, ISKNEWS.COM – Sempat vakum selama lebih dari dua dekade, sebuah organisasi bernama Keluarga Jepara Yogyakarta (KJY), kembali hadir sebagai wadah atau bagian dari pemuda pelajar dan pekerja warga Jepara yang bermukim di Yogyakarta.
Salah seorang pengurus, Dheasari Rachdantia (21) mengungkapkan rasa syukur atas kembali eksisnya organisasi itu. Disamping untuk berkumpul, KJY merupakan wadah saling bertukar informasi, dan saling berbagi dalam landasan kekeluargaan. “Kita berusaha menjadi satu wadah dimana menaungi seluruh masyarakat Jepara, maupun yang dulu pernah di Jepara yang sekarang tinggal di Jogja. Jadi ibaratnya ada satu naungan untuk lebih kekeluargaan,” kata mahasiswi semester delapan jurusan kriya seni, Fakultas Seni Rupa di Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta.
Diantara faktor mendasar yang memicu kembali hadirnya KJY di “zaman now”, salah satunya adalah meng-counter berbagai fenomena dalam perubahan zaman dengan memberi ruang gerak pemuda. Dari sisi inilah, KJY memiliki peran menjadikan pemuda agar mampu memiliki kepribadian berbasis kebudayaan dan kearifan lokal, sekaligus berkontribusi aktif di dalam mempertahankan kebangsaan Indonesia.
“KJY sebagai bagian dari pemuda tentu perlu arah pandang untuk mamantapkan jalan langkah dan ikut serta dalam perjuangan memperkuat karakter pemuda yang berdasarkan budaya lokal di Jepara, baik secara modern atau secara histori dalam perjalanannya,” imbuh Dhea.
Langkah awal kebangkitannya kembali, KJY telah sukses melaksanakan musyawarah penentuan struktur kepengurusan baru. Tercatat, sebanyak 40 orang pengurus baru periode 2018-2022 ini akan dikukuhkan langsung oleh Bupati Jepara Ahmad Marzuqi di Pendapa RA Kartini Jepara, pada 28 Juni 2018 lalu. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi publik dengan tema “Penguatan Karakter Pemuda Berbasis Kearifan Budaya Lokal”.
Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi Diskominfo Kabupaten Jepara, Arif Darmawan saat menerima kunjungan pengurus KJY di ruang kerjanya juga mengapresiasi reborn-nya KJY. Organisasi apapun yang ada saat ini, menurutnya, harus juga dapat memanfaatkan perubahan zaman khususnya di bidang teknologi hingga ilmu pengetahuan. (ZA/WH)
