Kodim Demak Laksanakan Komunikasi Sosial Dengan Komponen Masyarakat

oleh -2,169 kali dibaca

Demak, isknews.com (Lintas Demak) – Kodim Demak melaksanakan kegiatan komsos di aula Makodim 0716 Demak, Acara ini mengambil tema “Kita tingkatkan kemanunggalan TNI dengan Rakyat dan wawasan kebangsaan dalam rangka mewujudkan persatuan dan keutuhan bangsa dan peringatan Isro Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1438 H/2017” Yang di hadiri lebih kurang 100 orang, Rabu (24/05).

Kegiatan yang melibatkan beberapa komponen masyarakat ini merupakan kegiatan rutin yang di selenggarakan oleh kodim 0716 Demak sebagai wujud kedekatan kodim 0716 Demak terhadap komponen masyarakat, acara di buka oleh komandan kodim 0716 Demak yang di wakili oleh pasipers kodim 0716 Demak, kapten Inf Bambang Susilo. Sebelum Komandan kodim 0716 Demak memberikan sambutan yang di wakili oleh pasipers kodim 0716 Demak, terlebih dahulu di laksanakan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Sertu Safi’i anggota dari koramil Karang Tengah.

Dalam sambutanya pasipers menyampaikan, Karena penting bagi kodim 0716 Demak, untuk senantiasa menjalin hubungan yang harmonis dan komunikasi yang baik dengan warga binaan, supaya bisa dapat mengetahui dan membantu setiap kesulitan atau permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat, tuturnya.

Acara tersebut juga di laksanakan kegiatan Isra Mi’raj sebelum kegiatan tausiah yang di berikan oleh Kakan Kemenag Kab.Demak yang di wakili Suwarno.

Sementara itu dalam tausiahnya, Suwarno menyampaikan, Perjalanan Mi’raj adalah perjalanan Nabi dari Masjidil Aqsa naik ke langit pertama sampai ke langit ke tujuh, melihat surga dan neraka, berkunjung ke Baitul Makmur tempat malaikat bertawaf seperti Masjidil Haram tempat manusia bertawaf (sampai di sini Nabi Muhammad SAW ditemani Malaikat Jibril, pemimpin segala Malaikat), dilanjutkan Nabi Muhammad SAW sendiri naik ke Sidratul Munthaha menghadap Allah SWT untuk menerima perintah Shalat. Isra’ Mi’raj itu sendiri artinya perjalanan menuju Sidratul Muntaha tersebut dan kembali lagi ke Mekkah dalam satu malam.

Perjalanan Isra’ Mi’raj wajib dipercaya umat Islam, tidak saja karena disebut di dalam Alquran dan Hadits, namun juga karena salat yang diterima dalam perjalanan isra’ mi’raj adalah tiang utama agama Islam. Selama Nabi Muhammad SAW diperjalankan-Nya dalam Isra’ dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina dan naik Mi’raj sampai ke Sidratul Munthaha tersebut dan kembali lagi ke Mekkah, Allah SWT memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya, dan Allah SWT banyak sekali memperlihatkan dimensi-dimensi kehidupan sosial kemasyarakatan dan implikasi spritualnya pada kehidupan setelah seseorang meninggal dunia kelak.

Masih lanjut tausiahnya, Suwarno juga menjelaskan, selama perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi diperlihatkan juga bagaimana tragisnya kehidupan orang yang tidak Shalat, bagaimana manusia yang suka membungakan uang (riba), bagaimana manusia yang suka melakukan penyakit masyarakat (zina, judi, dan lainnya), bagaimana pemimpin yang tidak adil, bagaimana manusia yang suka berbuat jahat kepada tetangganya, bagaimana penegak hukum yang mempermainkan hukum, dan lain sebagainya. Puncak perjalanan Isra Mi’raj sebelum Nabi Muhammad SAW menghadap Allah SWT untuk menerima perintah yang merupakan tiang agama (Shalat) adalah diperlihatkannya akhir dari perjalanan kekhusyukan manusia dalam kehidupan, akhir dari kekhusyukan ritual yang beriring sejalan dengan kekhusyukan sosial seorang hamba, yaitu surga yang tak bisa dijangkau imajinasi manusia kenikmatannya dan neraka yang tak terjangkau imajinasi mausia kengeriannya. (Wh)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.