Kudus Masuki Masa Tanam II, Petani Berharap Peroleh Panen Lebih Baik

oleh -925 kali dibaca
Kudus, isknews.comMusim tanam adalah istilah dalam budi daya tanaman pertanian di Indonesia di mana iklim pada periode tertentu dalam satu tahun sangat ideal untuk menanam tumbuhan asli maupun hasil domestikasi. Musim tanam di suatu wilayah sangat ditentukan dari lokasinya terhadap khatulistiwa dan ketinggiannya dari permukaan laut, diawali dengan munculnya air melalui presipitasi (hujan atau kabut basah) pada awal tumbuhan mulai berkecambah, hingga dimulainya musim kemarau di saat tumbuhan mulai berbunga dan berbuah.
Petani Kudus mulai memasuki musim tanam padi kedua (MT-II). Seperti yang terlihat di beberapa tempat, petani mulai menanam bibit padi yang telah dipersiapkan dengan memanfaatkan curah hujan yang masih cukup tinggi, Sabtu (16/4).
MT-II kali ini tidak dilakukan secara serentak seluruh Kudus, karena di daerah Undaan dan Kaliwungu sudah terlebih dulu menanam padi satu bulan sebelumnya. Dijelaskan Sumarno, petani asal Mejobo, dirinya bersama petani di kecamatan Mejobo dan sekitarnya baru memasuki MT-II.
Menurutnya, MT-II pada umumnya dimulai awal april hingga juni. Bisa dikatakan petani Mejobo dan sekitarnya sudah tepat waktu pelaksanaannya. “Kalau daerah Undaan bisa lebih dulu itu karena disana irigasinya bagus, sedangkan disini sawah tadah hujan yang harus menyesuaikan kondisi alam, ujarnya.
Dia menambahkan, hasil MT-I yang mengecewakan menjadi pembelajaran untuk memperbaiki kualitas padi MT-II. Musim sebelumnya petani banyak yang merasakan kerugian, imbas kualitas padi yang buruk. “Satu petak sawah musim kemarin hanya dihargai kurang dari Rp 1,5 juta, petani rugi besar,” keluhnya.
Sementara itu Yanto, petani lain berharap mendapat hasil yang lebih baik pada MT-II kali ini, agar bisa menutup kerugian yang diderita musim sebelumnya. Ia mengaku tidak menjual padi kepada tengkulak pada MT-I karena daya tawar yang rendah. “Padinya saya ambil sendiri tidak dijual, meskipun begitu tetap saja kami mengalami kerugian,” katanya.(MK)
KOMENTAR SEDULUR ISK :