Lazismu Kudus Bagikan Kado Ramadhan Bagi 100 Marbot Dan Penjaga Sekolah

oleh -1,373 kali dibaca
Suasana pentasarufan kado Ramadhan kepada para Marbot dan penjaga sekolah (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Di bulan suci  Ramadhan ini Lembaga Amal Zakat, Infaq dan Sodaqoh Muhammadiyah (Lazismu), sore tadi telah telah meluncurkan program yang diberi nama “Kado Ramadhan”, Minggu (26/05/2019).

Kegiatan pentasarufan Kado Ramadhan dilaksanakan di Aula Muhammdiyah kompleks SMP Muhammadiyah 1 Jalan KHR Asnawi Damaran Kudus. Program kali ini diberikan kepada 100 orang yang merupakan para penjaga sekolah dan marbot masjid di lingkungan Muhammadiyah Kudus.

Disaksikan oleh Yusuf Supriyanto, mewakili Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus, acara pentasarufan program Lazismu diberikan kepada 4 orang yang secara simbolis mewakili marbot dan penjaga sekolah yang hadir.

Usai berakhirnya acara, kemudian dilanjutkan dengan pemberian paket uang tunai satu demi satu kepada mereka dan acara berjalan lancar hingga menjelang bedug berbuka puasa.

Pada kesempatan wawancara dengan awak media, Ketua badan pengurus Lazismu Kudus, Nadhif menyampaikan bahwa Program Kado Ramdhan itu, secara nama merupakan program Lazismu pusat, namun di daerah Lazismu Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus itu selalu bervariasi implementasinya, disesuaikan dengan analisa yang kami lakukan sesuai kebutuhan umat.

“Untuk 3 tahun yang lalu kita fokus pada santunan anak yatim, tahun berikutnya kepada guru Madin dan tahun ini kami alihkan kepada para marbot masjid dan penjaga sekolah, karena kami melihat dua program yang berjalan dua tahun lalu sudah ada pihak ketiga yang memperhatikan kebutuhan mereka sedangkan kami melihat tahun ini yang ,membutuhkan adalah para marbot dan penjaga sekolah,” ujar Nadhif, Minggu (26/05/2019).

Empat orang yang secara simbolis menerima paket Ramadhan mewakili para Marbot dan Penjaga sekolah berpose dengan dewan pengurus Lazismu dan PDM Kudus (Foto: YM)

Di lanjutkannya, untuk pemberian kadonya adalah berupa uang tunai sebesar RP 250 ribu per orang, menurutnya, kenapa kami memilih uang tunai karena kami melihat ini bisa fleksibel.

“Karena bila dalam bentuk barang maka mungkin kurang begitu pas sesuai dengan kebutuhan mereka, karena bisa jadi kebutuhan akan barang pada bulan Ramadhan ini sudah banyak di lakukan oleh perorangan, para dermawan atau juga mungkin lembaga-lembaga atau yang lain. Tapi bila kami berikan dalam bentuk uang, marbot atau penjaga sekolah yang belum tercover maka pemberian dalam bentuk uang tunai dari kami ini dapat menutup kebutuhan tersebut,” ungkapnya.

Disinggung mengenai donasi kepada kaum dhuafa yang lain, Nadhif mengatakan, sebenarnya kami ingin yang bisa kami kaver ini banyak tapi sumber pendanaan kami yang berasal dari para donatur ini masih mengharuskan kami selektif.

“Termasuk kegiatan pada sore ini, kami baru bisa kami laksanakan dengan peserta 100 orang, kedepannya ada wacana untuk berbagi kepada para abang becak misalnya, hanya saja suplai dana yang kami terima untuk saat ini masih belum bisa mengcover itu semua,” tambah dia.

Penerima paket program ini kami libatkan hampir tersebar dari satu kabupaten, harapannya dengan pemberian ini mampu memotivasi bahwa apa yang mereka lakukan selama ini adalah merupakan kegiatan ibadah yang dengan ibadah mampu menjadi modal yang sangat penting terkait kehidupan setelah di dunia,

“Dan dengan adanya kehadiran kami ini diharapkan mampu meberikan semangat agar dalam melaksanakan tugas ini akan lebih optimal, sekalipun apa yang kami berikan ini nilainya belum sepadan,” tandas Nadhif. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.