Kudus, ISKNEWS.COM – Hingga Rabu, (7/11/2018) atau hari ketiga pendaftaran calon Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kudus periode 2018-2022, belum terlihat satu pun bakal calon yang mendaftar secara resmi.
Menurut keterangan dari tim penjaringan dan penyaringan calon ketua KONI Kudus Heru, secara resmi belum ada yang mendaftar sebagai calon Ketua KONI Kudus. Namun beberapa nama telah datang ke sekretariat pendaftaran mengambil formulir.
Setelah sebelumnya Ferdaus Ardyansyah Purnomo mengambil formulir, pada Rabu (7/1/2018) giliran Antoni Alfin yang datang mengambil formulir pendaftaran. Anton begitu ia biasa disapa datang ke Kantor KONI Kudus diantar beberapa temannya.
Mengenal Sosok Anton
Pada waktu yang sama usai mengambil formulir pendaftaran, di tempat terpisah ISKNEWS.COM berkesempatan wawancara dengan sosok Antoni Alfin. Pria berusia 39 tahun itu bukanlah sosok asing di dunia olahraga Kudus.
Anton adalah pemerhati olahraga yang juga menjadi humas Federasi Olahraga Balap Motor (FBOM). Anton juga dikenal sebagai aktifis Pemuda TOP yang populer saat Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kudus 2018, sebagai salah satu elemen organisasi pendukung pasangan Tamzil-Hartopo (TOP).
Disinggung motivasi mencalonkan diri sebagai Ketua KONI Kudus, Anton mengaku hanya memiliki niat aederhana saja. “Motifasi saya sederhana untuk bisa memberikan sumbangsih pembinaan olahraga di Kudus, karena Kudus memiliki potensi keolahragaan yang tinggi,” tuturnya.
Dia siap memajukan KONI dengan mewujudkan soliditas organisasi, sistem pengelolaan dan pembinaan yang handal dalam meraih prestasi. Sebab menurutnya pencapaian prestasi tidak terlepas dari dukungan pembinaan dan salah satu unsur pembinaan adalah pembiayaan organisasi, yang pengelolaannya harus efektif efisien dan transparan.
Sehingga tentu saja diharapkan ke depannya betul-betul memiliki roadmap yang terukur dengan melihat kemampuan penganggaran dan berdasarkan kemampuan keuangan daerah yang ada.
Skala prioritas pembinaan olahraga yang dilakukan melalui analisis dan survei, sehingga penggunaan anggaran bisa lebih efektif dan transparan. “KONI harus memiliki roadmap anggaran yang jelas, sehingga olahraga yang dianggap bisa berprestasi itu akan semakin terlihat karena memiliki ukuran yang jelas,” tandas pemuda yang pernah menjadi pebalap road race ini.
Sementara dalam pembenahan internal organisasi, Anton akan membangun soliditas organisasi KONI dan seluruh pengurus kabupaten (pengkab) cabang olahraga (cabor) agar memacu peningkatan peran organisasi dalam berbagai peningkatan prestasi olahraga di Kudus.
Sesuai syarat yang diminta oleh panitia Musorkab KONI Kudus 2018, para kandidat calon ketua KONI Kudus harus didukung minimal 10 persen dari 44 pengkab cabor di Kudus. Anton mengaku persyaratan tersebut sudah dikantongi, tinggal menunggu hari H untuk resmi mendaftar akan dilampirkan.
“Yang jelas bila saya terpilih dan diberikan amanah untuk memimpin KONI Kudus, akan meningkatkan prestasi olahraga melalui pembinaan organisasi dan peningkatan sumberdaya olahraga serta mencetak atlit-atlit handal,” pungkas Anton. (MK/YM)