Meski Nelayan Banyak Tak Melaut, Syahbandar Nyatakan Cuaca Aman

oleh -1,133 kali dibaca

Jepara, isknews.com (Lintas Jepara) – Nelayan di Jepara dalam beberapa hari terakhir memilih tidak melaut lantaran kondisi cuaca. Akan tetapi, Syahbandar Jepara hingga kini tidak mengeluarkan larangan untuk melaut lantaran gelombang maupun kecepatan angin sangat aman untuk kegiatan pelayaran. Hal ini disampaikan oleh Kepala UPP Syahbandar Jepara Suripto, Kamis (5/10/2017).

Menurutnya, penerbitan larangan melaut mengacu kepada prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG. Sementara ini prakiraan cuaca yang dikeluarkan menunjukkan jika kondisinya sangat aman. “Kita acuannya dari BMKG, jika kondisinya bagus ya tidak ada alasan mengeluarkan larangan. Sejauh ini tidak ada himbauan dari BMKG,” ujarnya.

Berdasarkan catatannya, larangan berlayar yang terakhir dikeluarkan oleh Syahbandar Jepara yakni pada 24 Agustus 2017 lalu. Saat itu gelombang tinggi disertai angin kencang sehingga memaksa dikeluarkan larangan berlayar. “Ada larangan atau tidak itu semua kita sampaikan secara terbuka dan berdasarkan alasan yang jelas. Yang jelas saat ini tidak ada larangan berlayar baik untuk nelayan maupun ke Karimunjawa,” ungkapnya.

Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, tinggi gelombang di perairan Utara Jateng maksimal hanya 0,75 meter dan kecepatan angin 2-15 knot. Sementara di perairan Karimunjawa, kecepatan angin 6-15 knot dan tinggi gelombang tidak jauh berbeda dengan yang ada di utara Jepara.

Seperti diketahui, sejumlah nelayan di Jepara terpaksa tidak melaut lantaran arus kencang dan menurunnya hasil tangkapan. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga setengah bulan kedepan. Selama masa tersebut sejumlah mengaku memilih berdiam di rumah.

Salah satu nelayan yang memilih tidak melaut yakni Sunardi (66), warga Kelurahan Pengkol Kecamatan Kota. Sunardi, terpaksa tak melaut karena arus kencang dan sepinya tangkapan ikan. Untuk mengisi waktu luang ia memperbaiki jaring sembari menunggu cuaca membaik. “Ya sudah seminggu ini tidak melaut karena sepi,” katanya Rabu (4/10/2017).

Menurutnya, musim pancaroba ini mempengaruhi kondisi perairan diantaranya arus lautnya kuat sehingga tangkapan ikan sepi. Sudah seminggu keadaannya seperti ini. Jika nekat melaut, tak pelak ia berpeluang merugi karena sudah mengeluarkan biaya solar namun tak mendapatkan hasil. Ditambah lagi, kondisi arus kuat menyebabkan ikan berpindah ke tengah mendekati Pulau Karimunjawa. (ZA)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.