Miris, Pelukis Background Ketoprak di Pati Makin Langka

oleh -1,505 kali dibaca

Pati, isknews.com (Lintas Pati) – Banyaknya kelompok kesenian ketoprak di Kabupaten Pati, saat ini semakin membuat eksistensi kesenian tradisional tersebut tetap lestari. Diperkirakan, ada ratusan kelompok atau grup kesenian ketoprak di penjuru Bumi Mina Tani.
Sayangnya, hal itu tidak sepadan dengan pembuat background ketoprak. Di Kabupaten Pati, seniman pembuat background ketoprak hanya ada dua orang. Salah satunya, Bedik warga Desa Raci, Kecamatan Batangan, Pati.

“Profesi seperti saya ini sudah jarang sekali di Pati. Setahu saya, hanya dua orang seniman pelukis background. Padahal, jumlah grup ketoprak di Pati ratusan jumlahnya,” tuturnya, Minggu (14/05/2017).

Dalam sekali pementasan, satu kelompok ketoprak bisa menggunakan puluhan background disetiap sesi alur ceritanya. Namun demikian, seniman lukis pembuat background sudah sangat langka dijumpai.

“Biasnya, saya diminta untuk memperbaiki atau melukis ulang background yang sudah kusam. Juga, membuat background baru tergantung latar yang diminta grup ketoprak,” beber Bedik.

Bedrik mengaku, sudah bertahun-tahun menekuni profesi melukis background ketoprak ini. Ratusan lukisan background ketoprak sudah dia buat, yang biasa mewarnai pertunjukkan ketoprak, sebagai instrument kesenian tradisional tersebut.

Biasanya, pada bulan Suro pada penanggalan jawa banyak kelompok ketoprak yang memintanya membuat background baru atau sekedar mempermak. Pasalnya, pada bulan tersebut banyak kelompok ketoprak yang tidak melakukan pertunjukkan.
Satu background dengan ukuran panjang 9 meter dan lebar 7 meter, dia membutuhkan waktu setidaknya 4 bulan untuk pengerjaannya. Wajar saja, lukisan sebesar itu dia harus mengerjakannya sendiri.
Satu background dengan lukisan jadi, Bedrik membandrol dengan harga Rp 6 juta. Tergantung, tingkat kerumitan karakter gambar dan sulitnya proses pengerjaan. Harga tersebut, terbilang murah dilihat dari nilai artistik dan besarnya kanvas background.

“Kendalanya itu, seperti tingkat kesulitan karakter lukisan, khususnya pada cuaca. Kalau musim hujan seperti sekarang ini, pengerjaannya mungkin akan lebih lama karena saya mengerjakannya di luar ruangan. Angin kencang juga,” ungkap Bedik kepada isknews.com.

Pungkasnya, dia berharap ada generasi muda yang mau menggeluti profesi sebagai pelukis background ketoprak. Karena, melestarikan kesenian tradisional tidak melulu menjadi penggiat kesenian tersebut. Melainkan, menjadi seorang pembuat instrumen kesenian juga merupakan salah satu cara pelestarian kesenian nenek moyang.(Wr)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.