Para Legenda Bertekad Bangkitkan Kembali Prestasi Voli Kudus

oleh -1,192 kali dibaca
oleh

Kudus, ISKNEWS.COM – Era 1970 di Kudus pernah terbentuk sebuah klub voli yang mampu menghasilkan pemain berbakat, dan bahkan menjadi legenda voli saat ini. Klub itu adalah DVC (Dungpaso Volley Ball Club) Nusantara, sebuah klub voli dari Demangan, Kecamatan Kota.

Namun klub yang mampu membesarkan nama hebat seperti Ridwan yang dijuluki empunya voli Kudus, Basuki, dan nama tenar lainnya hanya bertahan delapan tahun saja (1977-1981).

Bahkan selama delapan tahun itu, tim yang dimotori oleh Firdaus tak pernah mengikuti turnamen, baik di dalam maupun di luar kota. Akan tetapi berkat DVC Nusantara banyak atlet voli profesional lahir di Kota Kretek.

Mengingat prestasi yang telah ditorehkan para pemain Divisi Nasional berkeinginan kembali menghidupkan tim yang telah membesarkan namanya.

Hal itu disampaikan salah satu pemain Divisi Nasional yang juga merupakan salah satu pendiri, Firdaus, saat menggelar temu kangen para pemain DVC Nusantara dan legenda voli Kudus, Sabtu (02/12/2017), di Rumah Makan Ulam Sari.

Firdaus menyampaikan, temu kangen ini menjadi momentum yang sangat baik untuk kembali membangkitkan prestasi voli di Kudus. Di mana dulu banyak pemain dari Kudus yang menjadi pemain tim nasional.

Diceritakan Firdaus, ide menggelar temu kangen ini muncul saat berkumpul dengan salah seorang pemain DVC Nusantara. Dia disindir sekarang melupakan voli karena sekarang sudah menjadi orang penting.

Diketahui Firdaus sekarang lebih aktif di cabang olah raga atletik. Karena merasa tersindir dan masih mencintai voli, akhirnya dirinya berkeinginan menggelara acara temu kangen. ”Kami undang seluruh pemain DVC dan para legenda voli Kudus yang jumlahnya ada 70 orang,” katanya.

Dia mengaku besar karena voli. Sejak duduk di bangku SMP kelas satu atau pada saat umur 14 tahun sudah mulai bermain voli. Dari situ Firdaus bersama teman-temannya membentuk klub DVC Nusantara.

Sejarah pemilihan nama DVC Nusantara berasal dari nama kampungnya. Sementara penambahan Nusantara berasal dari usul sang kapten Muklas. ”Dari nama itu kita jadikan wadah sebagai tim voli,” tambahnya.

Diceritakannya, DVC Nusantara awalnya hanya menjadi tempat olahraga setiap sore. Dia menyebut sebagai wadah untuk mengeluarkan keringat sebelum maghrib tiba. Tapi berjalan seiring waktu DVC Nusantara kebanjiran peminat.

Mulai dari legenda voli Kudus Ridwan, Basuki, Anwari, Midun dan beberapa pemain lainnya yang berasal dari luar Demangan. Mereka bergabung untuk latihan bersama yang akhirnya mampu membawa ke puncak prestasi.

Bergabungnya banyak pemain luar desa membuat DVC Nusantara berkeinginan uji tanding hingga ke luar kota. Mulai 1977-1981 akhirnya tim rintisan Firdaus ini mewujudkan cita-citanya bertanding di luar kota, dengan biaya gotong royong dan bantuan dari H. Hadi.

Kini sejarah kesuksesan DVC Nusantara ingin kembali diulang oleh para legenda voli di Kudus. Firdaus juga mempersilakan lapangan voli milik orang tuanya di Demangan yang dulunya menjadi markas DVC Nusdantara kembali digunakan untuk latihan.

”Harapannya Cuma satu, voli di Kudus harus kembali berprestasi dan menghasilkan atlet hebat,” tandasnya. (MK)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.