Kudus, ISKNEWS.COM – Uji kualitas susu sapi peternak belum lama ini diuji oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus. Hal itu dilakukan untuk memastikan susu dari peternak yang beredar di masyarakat aman dan memiliki standar gizi yang sesuai untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
“Dari pemeriksaan sebelumnya, masih ditemukan 3 dari 12 sampel susu yang diambil dari 12 peternak di Kabupaten Kudus yang di bawah standar kualitas susu,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto melalui Kepala Seksi (Kasi) Produksi dan Kesehatan Hewan, Sidi Pramono usai mengambil sampel susu di beberapa peternakan Jekulo, Jumat (22/2/2019).
Ditambahkan Sidi, Supaya kualitas susu bisa lebih baik, petugas dari bidang peternakan selalu mendampingi peternak.
Uji kualitas yang dilakukan adalah uji kadar air, alkohol, protein, suhu, berat kasar tanpa lemak, kadar lemak dan derajat asam, dan kadar lemak. Jika ada hasil susu yang hasilnya uji kadarnya dibawah standar, petugas dari bidang peternakan akan terus mendampingi, sampai kualitas susu yang dihasilkan meningkat.
Diakui Sidi, Jumlah populasi sapi perah di kabupaten Kudus menurun, dari yang semula 300an ekor menjadi sekitar 250 ekor pada tahun ini. Persoalannya karena ada satu perusahaan pemerahan susu yang sudah tidak beroperasi. ”Ada juga yang berkembang, tetapi jumlah sapi nya berkurang,” bebernya.
Pihaknya juga pernah menemui 2 sapi yang mengandung bakteri brucella. Ia menyarankan untuk menyembelih karena susu yang dihasilkan mengandung bakteri tersebut.
Brucella adalah bakteri yang menyerang manusia jika mengkonsumsi susu tanpa pasteurisasi. Oleh karena itu, dinasnya mengambil langkah dengan meminta pemilik menyembelih sapi.
”Kalau dagingnya masih bisa dikonsumsi setelah dimasak, tapi untuk mengurangi resiko, kami meminta jeroannya untuk kemudian dimusnahkan,” terangnya.
(AJ/YM).