Perilaku Minimalisir Sampah Plastik Berlaku Di Sekolah Adiwiyata Ini

oleh -2,314 kali dibaca
Para siswa dan guru di SD Jekulo 1 diwajibkan bawa wadah plastik sendiri ketika jajan di kantin sekolah. (Foto: NNC)

Kudus, isknews.com – Pembentukan perilaku peduli lingkungan bagi siswa di sekolah adiwiyata meliputi  aspek kebersihan kelas, pengelolaan air, pengelolaan energi, pengelolaan sampah dan kepedulian lingkungan sekitar.

Pola perilaku dalam mengaplikasikan pendidikan berbasis lingkungan pada kehidupan sosial sehari-hari di sekolah, mampu menciptakan siswa-siswa yang cinta dan peduli terhadap lingkungannya. Hal demikianlah yang menjadi tujuan utama dibentuknya sekolah adiwiyata.

Hal tersebut juga terlihat pada komitmen dan kebijakan  yang dilakukan di beberapa sekolah di Kudus.

Sebagai salah satu sekolah adiwiyata di Kabupaten Kudus, SD 1 Jati Kulon berkewajiban menerapkan kebijakan sekolah berwawasan lingkungan. Hal tersebut diwujudkan dalam progam pengurangan produksi sampah plastik di sekolah.

Sri Wahyuningsih, Kepala Sekolah setempat mengatakan untuk mengurangi produksi sampah plastik di sekolah. Pihaknya menerapkan kebijakan bagi setiap siswa dan guru diharuskan membawa peralatan makan seperti piring dan gelas, sebagai tempat untuk membeli makanan dan minuman di Kantin sekolah.

“Kalau membeli makanan atau minuman pastinya menggunakan kantong plastik. Untuk menekan jumlah sampah plastik yang dihasilkan sekolah. Kami mengharuskan guru dan murid untuk membawa peralatan makan dari rumah,” ujarnya. Rabu (07/11/2018).

Menurutnya, dengan kebijakan ini siswa ataupun guru yang ingin membeli makanan di Kantin tinggal meyodorkan piring atau gelasnya untuk diisi dengan makanan dan minuman. Tanpa menyediakan plastik sebagai pembungkus makanan dan minuman.

Seusai makan, siswa bisa membersihkan peralatan makanan di washtafel yang telah tersedia di masing-masing ruang kelas. Tak hanya itu, Yuni, sapaan akrabnya, memperlihatkan bahwa pihaknya juga menyediakan meja untuk meletakkan peralatan makan siswa.

“Peralatan makan siswa yang telah dibersihkan bisa dititipkan dan diletakkan di meja ini, untuk besuk digunakan kembali. Dengan begitu, siswa setiap harinya tidak perlu membawa peralatan makan di dalam ranselnya,” paparnya sambil memegang meja di pojok belakang kelas yang dipenuhi dengan peralatan makan siswa.

Diungkapkannya, kebijakan ini telah disampaikan kepada penjual di kantin sekolah dan direspon secara positif oleh mereka. Selain menekan produksi sampah plastik, Yuni mengatakan bahwa kebijakan ini juga mendidik anak untuk mandiri.

Dengan kebijakan ini, siswa dibiasakan untuk bertanggungjawab dengan peralatan makan yang mereka miliki. “Setelah makan, siswa dibiasakan untuk mencuci peralatan makan yang mereka gunakan. Saya berharap kebiasaan baik ini bisa diterapkan saat mereka makan maupun membeli makanan di luar sekolah,” harapnya. (NNC/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.