Peringatan Harganas Ke XXVI Kudus: Pemkab Upayakan Angka Fertilitas Total di Kudus Menurun

oleh -1,038 kali dibaca
Bupati Kudus HM Tamzil menabuh Jidur sebagai penanda di bukanya peringatan Harganas yang dipusatkan di Desa Terangmas Undaan Kudus (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Peringatan Hari  Keluarga Nasional (Harganas) ke XXVI Kabupaten Kudus pagi tadi dipusatkan di Desa Terangmas Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Dipilihnya Desa termuda di kota kretek itu karena pada hari yang sama Desa Terangmas  di tetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB) yang ke 21, Selasa ( 16/07/2019).

Bupati Kudus HM Tamzil menabuh Jidur sebagai penanda di bukanya peringatan Harganas yang dipusatkan di Desa Terangmas Undaan Kudus (Foto: YM)

Dihadiri oleh Bupati Kudus H.M. Tamzil beserta istri bersama wakil bupati H.M. Hartopo beserta istri meresmikan kampung kampung KB yang ditandai dengan penabuhan jidur. Dalam kesempatan tersebut bupati mengucapkan selamat kepada desa Terangmas yang telah menjadi Kampung KB.

Menurutnya kampung KB merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi masalah kependudukan. Sampai tahun ini, Kudus telah memiliki 20 kampung KB yang tersebar di berbagai kecamatan.

“Sekarang ini Kampung KB Kudus resmi bertambah satu, yakni Desa Terangmas, kecamatan Undaan. dalam mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera di Kudus harus bekerjasama di berbagai lini. Selamat kepada Desa Terangmas, semoga ke depan program KB di Desa Terangmas semakin sukses,” ungkapnya.

Dijelaskan oleh Bupati, Pemerintah Kabupaten Kudus mencanangkan pembuatan 50 Kampung Keluarga Berencana yang tersebar di desa-desa di Kabupaten Kudus. Pencanangan diharapkan bisa mewujudkan keluarga sejahtera yang terencana.

Menurutnya dirinya akan  memaksimalkan fungsi keluarga sebagai pembangun masyarakat yang memiliki kualitas hidup yang baik. Program 8 fungsi keluarga diantaranya faktor ekonomi, agama, interaksi, perlindungan, sosial budaya, lingkungan, pendidikan, dan reproduksi bakal dimantabkan pada Kampung KB.

“Keluarga adalah peran yang penting dalam hal ini, selain itu, penambahan jumlah peserta KB juga diupayakan. Tamzil menilai sudah saatnya Kudus menuju Total Fertility Rate (TFR) atau angka fertilitas total di angka 2.00. Dalam artian, rata-rata 1 keluarga memiliki 2 anak saja. Kudus sudah saatnya untuk ber KB, kini indeks TFR Kudus ada di angk 2,05,” lanjut Tamzil.

Hanya, semua tidak bisa tercapai jika semua komponen masyarakat tidak sepaham. Oleh karena itu Ia mengajak semua elemen untuk menyukseskan program KB. Baik yang berada dalam lingkup Kampung KB maupun tidak.

“Semua bisa tercapai jika semua komponen bersatu padu,” tandasnya.

Sementara ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kudus Rina Budi mengatakan hal serupa. Rina menyatakan pencapaian TFR 2,00 tak bisa tercapai jika semua komponen tidak bersinergi bersama.

“Semua komponen masyarakat harus sepaham dan bersinergi dalam hal in,” ucap Rina.

Oleh karena itu pihaknya berharap semua pihak bisa bersinergi untuk menyukseskan program KB. Dengan tujuan, angka kesejahteraan keluarga bisa meningkat. Pendewasaan usia perkawinan juga diharapkan bisa terealisasi untuk mewujudkan keluarga yang terencana.

“Untuk perempuan minimal usia 21 tahun, sedang pria berumur 25 tahun,” jelas Rina.

Kepala Dinas P3AP2KB Lutful Hakim menjelaskan Kampung KB dibangun dengan tujuan untuk melakukan pembinaan pada desa-desa yang menunjukkan grafik tinggi dalam hal angka kelahiran bayi (TFR) serta angka kematian ibu (AKI).

“Ada beberapa indikasi salah satu yang mendasari adalah dua tersebut, selain itu partisipasi dalam hal KB juga masih minim,” ucap Lutful.

Sedang pengembangan kedepan, dua desa kembali ditargetkan untuk menjadi Kampung KB. Tiga tersebut yakni Desa Krandon, dan Pasuruhan Lor. “Dua desa lagi dicanangkan untuk Kampung KB mendatang,” tandas Lutful. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :