Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Harus Tetap Terjaga Usai Ibadah Puasa Ramadan

oleh -1,105 kali dibaca
Bupati Kudus HM Tamzil berpose bersama sejumlah pejabat teras dan forkopimda serta ulama di Masjid Agung Kudus, usai pelaksanaan shalat idul fitri 1440 H (Foto: istimewa)

Kudus, isknews.com – melaksanakan Shalat Idul Fitri 1440 H di Masjid Agung Kudus, Bupati Kudus HM Tamzil memberikan sambutan menjelang pelaksanaan shalat di hadapan ribuan jamaah yang memadati Masjid Agung Kudus. Bupati yang hadir bersama wakil Bupati, sekretaris daerah, sejumlah anggota Forkopimda dan pejabat teras di Pemkab Kudus, serta para ulama, Rabu (05/06/2019).

Disampaikannya bahwa, terdapat hal yang tak kalah penting usai pelaksanaan ibada puasa Ramadhan yakni menyangkut persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kita telah berhasil melawan hawa nafsu selama bulan Ramadan. Tak hanya hawa nafsu, godaan lainnya pun berhasil kita lumpuhkan. Maka, sudah selayaknya kita sambut Idulfitri dengan kebahagiaan,” jelasnya.

Menurut pria kelahiran Makassar itu, bulan Ramadan amat penting bagi umat Islam. Selain sebagai salah satu rukun Islam, bulan Ramadan diyakini dapat menjadikan kaum muslimin dan muslimat semakin menyadari pentingnya menata batin. “Bulan Ramadan dapat dijadikan sebagai momentum mengamalkan ajaran Islam agar kita semua menjadi pribadi yang bertaqwa dan memiliki hati nurani,” terangnya.

Selanjutnya, bupati Kudus juga menyoroti pentingnya peran umat beragama dalam hal membangun bangsa dan negara Indonesia. Pihaknya menuturkan bahwa era sekarang, pembangunan di Indonesia harus disokong oleh kaum intelektual dan religius. “Pembangunan saat ini selain ditentukan oleh kaum intelektual dan umat beragama. Maka, sudah seharusnya kita sebagai umat Islam harus bergotong royong,” katanya.

Terkait dengan pembangunan di Kudus, bupati mengajak seluruh masyarakat Kudus untuk menyokong pemerintahannya. Tak hanya itu, bupati juga menjadikan momentum Idulfitri sebagai sarana membangun ukhuwah Islamiyah dalam kehidupan bermasyarakat. “Mari kita sama-sama membangun Kudus agar bangkit menuju kota religius, cerdas, modern, dan sejahtera. Kita jadikan lebaran sebagai ajang membangun silaturahmi,” pungkasnya.

Sementara itu, KH. Ma’ruf Shiddiq, Lc., khotib salat Idulftiri, mengangkat tema Merajut Persatuan dalam khotbahnya. Kiai lulusan Timur Tengah tersebut menyampaikan perbedaan dan keragaman merupakan keniscayaan yang dikendahaki Allah SWT. Oleh karena itu, momentun Idulfitri kali ini harus dijadikan sebagai sarana membina persatuan dan kesatuan bangsa. “Sudah digariskan bahwa manusia diciptakan beragam dan penuh dengan perbedaan. Maka, dengan hati yang lapang, kita saling memaafkan dan kembali bersatu,” katanya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.