Petani Payaman Mulai Tanam Melon

oleh -968 kali dibaca

KUDUS, isknews.com – Setelah sempat membiarkan lahannya terlantar selama tiga bulan, petani Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, mulai menanam buah melon. Desa Payaman, adalah satu sentra penghasil melon, selain Desa Pasuruhan Lor , Kecamatan Jati.
Pantauan isknews.com, Minggu (7/3), di lahan sawah yang terbentang sepanjang jalan Desa Payaman yang menuju ke arah Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, terlihat sejumlah petani yang menunggui sawahnya yang “diselimuti” plastik dan diberi dua tiang bambu yang diatur bersilang. Pada bagian tengah plastik dibuat lubang, tempat keluarnya tunas melon yang tunbuh merambat. Sebagian diantaranya tunas itu sudah muncul, berikut beberapa helai daun yang berwarna hijau segar.
Menurut Sujadi, seorang petani desa setempat, para petani mulai berani menanam melon, karena curah hujan masih baik yang sangat dibutuhkan oleh tanaman melon, saat dalam masa pertumbuhan. Sedangkan pada saat musim panen, sekitar empat bulan mendatang, sudah memasuki musim kemarau. “Sebelumnya, lahan ini kami biarkan terlantar selama tiga bulan, sejak Desember 2015 – Februari 2016, karena tergenang air hujan.”
Dia selanjutnya mengungkapkan,
proses penanaman melon itu, setelah pengolahan lahan, untuk pemasangan plastik dan pemasangan tiang bambu, dilakukan oleh sejumlah orang yang sudah biasa menangani pekerjaan tersebut dan dibayar secara borongan. “Kalau untuk penanaman atau penyebaran benih, dilakukan sendiri oleh pemilik lahan.”
Kalau diperhitungkan sebagai beaya produksi, keseluruhan proses di atas menghabiskan beaya sekitar Rp 40 juta, untuk lahan ukuran luas satu bau. Jika cuaca baik, setiap bau bisa menghasilkan sebanyak 6 ton buah melon. Harga melon per buah, dengan kualitas baik, mencapai Rp 6000, sehingga untuk setiap baunya, sekitar Rp 90 juta.
“Pembeli melon ini pedagang buah di Jakarta, diangkut dengan truk, beaya transpot sebesar Rp 3 juta, ditanggung petani,” tutur Sujadi. (DM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :