PT Djarum Bagikan THR Senilai Rp 94,7 Miliar

oleh -1,315 kali dibaca
oleh
PT Djarum Bagikan THR Senilai Rp 94,7 Miliar
Foto: Buruh harian dan borong PT Djarum mendapat THR sebanyak Rp 1.892.500 per orang. (Mukhlisin/ISKNEWS.COM)

Kudus, ISKNEWS.COM – Wajah sumringah trpancar dari wajah Nur Yaidah (43) usai menerima tunjangan hari raya (THR) dari PT Djarum, perusahaan tempatnya bekerja. Buruh borong di brak SKT BL 72, di Jalan Loekmono Hadi Kudus itu mendapat THR sebesar Rp 1.892.500.

Pembagian THR ini dilakukan PT Djarum serentak di seluruh wilayah di lima kabupaten, yakni Kudus, Jepara, Pati, Rembang, dan Demak. Total 50.597 buruh harian dan borong mendapat THR pada tahun ini.

Nur Yaidah ketika ditanya hendak dipakai untuk apa THR yang didapatkan, ia menjawab untuk membeli kebutuhan lebaran. Seperti baju, jajan, dan lainnya, termasuk dibagi untuk kebutuhan anak yang saat ini naik kelas.

Sementara itu Public Affairs Manajer PT Djarum Mochtar menjelaskan, pada tahun ini jumlah THR yang dikeluarkan PT Djarum mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu THR yang diberikan kepada buruh harian dan borong Rp 90.334.141.550, sedangkan tahun ini naik menjadi Rp 94.703.775.410.

Dia merincikan, setiap buruh borong mendapatkan THR satu kali upah minimum kabupaten (UMK) sebesar Rp 1.892.500, sedangkan buruh harian diberikan sesuai dengan satu kali gaji per bulan yang didapatkan.

“Untuk buruh borong kita berikan THR secara tunai dan dibagikan di masing-masing brak, sedangkan buruh harian ditransfer ke rekening masing-masing,” terangnya.

PT Djarum Bagikan THR Senilai Rp 94,7 Miliar
Foto: Buruh PT Djarum di brak BL 72 di Jalan Loekmono Hadi Kudus melakukan senam singkat untuk kembali merefreshkan otot. (Mukhlisin/ISKNEWS.COM)

Dia menambahkan, buruh harian yang mendapat THR total sebanyak 7.221 buruh sedangkan buruh borong berjumlah 43.376 buruh tersebar di lima kabupaten. Total THR diberikan kep[ada buruh harian Rp 14.317.021.700 dan buruh borong Rp 80.386.753.710.

“Tahun ini jumlah buruh harian mengalami penurunan 2,10 persen dan buruh borong turun 3,90 persen. Hanya saja jumlah THR yang diberikan mengalami kenaikan karena UMK yang naik sehingga mempengaruhi besaran THR,” paparnya.

Usai pemberian THR, para buruh diminta langsung pulang untuk menghindari aksi kejahatan yang mengincar para buruh. “Bisa langsung pulang dulu ke rumah masing-masing, belanja di pasarnya dilakukan lain waktu saja kalau sudah masa libur yang cukup panjang 11-23 Juni 2018,”

Sebelum para buruh menerima THR di brak SKT BL 72, ada pemandangan yang menarik. Yakni para buruh diajak untuk senam bersama. Ternyata ini merupakan rutinitas yang dilakukan setiap hari selama dua kali.

Pelaksanaan senam singkat diiringi musik dangdut dilakukan sebelum mulai bekerja dan di tengah-tengah waktu sebelum selesai bekerja. “Tujuan untuk membuat otot kembali rileks setelah berjam-jam duduk bekerja,” terang Mochtar.

Selain itu, tujuan lainnya adalah menumbuhkan suasana santai sehingga dalam bekerja menjadi nyaman, tidak merasa stres di dalam ruangan. “Kalau bekerja dengan santai dan nyaman, tentu hasil pekerjaannya menjadi bagus,” pungkasnya. (MK/WH)

KOMENTAR SEDULUR ISK :