Kudus, isknews.com – Beredarnya pemberitaan yang terkait minimnya stok pupuk bersubsidi di wilayah kecamatan Undaan Kudus utamanya yang berjenis SP36 di sejumlah penyalur tingkat Desa, menjadikan sejumlah pejabat terkait kondisi itu bergerak mengurai penyebab kelangkaan pupuk tersebut.
Bersama Tim Komisi Pengawas Pupuk Dan Pestisida (KP3) Kudus, ketua DPRD Kudus Masan, Kepala Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kudus, Catur Sulistiyanto, Kanit Ekonomi Satintelkam Polres Kudus, Aiptu Dwi Susanto, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah distributor pupuk yang ada di Kudus,
Dalam Inspeksi mendadak yang dilakukan sebagai reaksi atas tudingan sejumlah pihak atas langkanya Pupuk Bersubsidi di wilayah Kabupaten Kudus, Saat menunjungi gudang distributor Pupuk milik CV Fortuna di Desa Loram Wetan kecamatan Jati Kudus, tim kaget begitu mendapati sejumlah pupuk bersubsidi yang masih belum didistribusikan dan teronggok di gudang tersebut, Jumat (03/11/17).
Masan yang memimpin rombongan didampingi Ilwani, Wakil Ketua DPRD, langsung mengajak rombongan untuk memeriksa gudang dan diterima oleh Tasan sang pemilik usaha, yang tampak keget menerima kedatangan rombongan tim sidak guna melihat persediaan pupuk SP36 yang dikeluhkan keberadaannya oleh para petani di wilayah Kecamatan Undaan.
“ Ini ada banyak pupuk SP36 bersubsidi gini. Kok bisa petani di kecamatan saya Undaan sambat kekurangan SP36 ,” tegas Masan sambil berdiri di tumpukan pupuk SP36 sambil melihat proses pengangkutan ke atas truk.
“ Ini sedang proses untuk pengiriman satu truk SP36, NPK dan ZA bersubsidi ke Undaan Tengah pak ketua ,” jawab Tasan.
“ Saya minta ini segera dikirim supaya petani tidak khawatir lagi dengan keberadaan pupuk SP36 ,” tukas Masan serius.
Masan menambahkan, semestinya di wilayah Kudus tidak terjadi gejolak terkait pupuk. Sebab berdasarkan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan kelompok) milik Dinas Pertanian dan Pangan sudah dilebihi dari kebutuhan sesuai lahan pertanian.
“ Kalau ditemukan penyimpangan, nanti biar diproses oleh pihak Polres Kudus ,” imbuhnya.
Rombongan kemudian menuju ke penyalur pupuk di desa Wates Kecamatan Undaan. Pada toko UD Santoso Widodo (SW), rombongan hanya melihat tumpukan stok pupuk urea bersubsidi di gudang milik Solikun.
“ Untuk pupuk SP36 atau NPK bersubsidi lama tidak dikirimi dari Distributor. Padahal kami sudah minta pada musim tanam kemarin. Yang dikirim hanya Urea dan ZA. Pupuk ZA bersubsidi hanya satu ton,” ujarnya.
“Sehingga hanya dalam waktu satu hari langsung habis. Saya sampai sungkan dengan para petani yang masih tetangga sendiri kalau datang kesini mau beli pupuk bersubsidi. Tapi bagaimana lagi memang kita baru hanya dikirimi yang ada ini ,” kata Solikun.
“ Tadi kita sudah dari pihak Distributor, saya minta mereka segera mendistribusikan pupuk bersubsidi yang dibutuhkan petani ,” tukas Masan. (YM)