Puskesmas dan Lintas Sektor di Kudus Berperan Sukseskan Program PIS – PK

oleh -1,490 kali dibaca
Puskesmas dan Lintas Sektor di Kudus Berperan Sukseskan Program PIS - PK
Foto: Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan DKK Kudus Mustianik, saat memberikan materi dihadapan para petugas kesehatan yang meliputi Puskesmas dan Rumah sakit juga melibatkan lintas sektor, dan stackholder terkait. (Istimewa)

Kudus, ISKNEWS.COM — Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus menggelar Advokasi Jejaring dan Jaringan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS – PK), di Aula Gedung Intalasi Farmasi kesehatan, Mlati Kidul Kecamatan Kota, Kudus.

Kepala Dinas Kesehatan, Joko Dwi Putranto, melalui Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan DKK Kudus Mustianik sangat berharap agar pelaksanaan PIS-PK di Kudus nantinya dapat berjalan dengan optimal, sehingga memiliki daya ungkit untuk mencapai standar pelayanan minimal bidang kesehatan di wilayah tersebut.

Kegiatan yang berlangsung selama 7 hari (18-25/7/2018) itu diikuti petugas kesehatan yang meliputi Puskesmas dan Rumah sakit. Sedangkan hari terakhir melibatkan lintas sektor, dan stackholder terkait. “Mereka diharapkan bisa mengambil peran dengan menyebarkan informasi terkait adanya KIS – PK, bagaiamanapun mereka berperan sukseskan program tersebut,” jelasnya

Nantinya, lanjut Mustianik, ada petugas kesehatan yang mendata ke rumah-rumah warga, menanyakan beberapa indikator terkait anggota keluarga sudah memeliki kartu JKN, ada yang perokok atau tidak, penderita gangguan jiwa, terlantar, penderita hipertensi, punya balita, dan lainnya. “Petugas kami juga kami fasilitasi alat tensi,” tambahnya.

Mustianik menjelaskan, PIS-PK menetapkan 12 indikator utama sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga. PIS merupakan prioritas pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 dan sebagai tindak lanjutnya telah terbit Permenkes No.39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK.

Ke-12 indikator keluarga sehat tersebut, yaitu (1) keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB), (2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, (3) Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap.

(4) Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif; (5) Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan, (6) Penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar, (7) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur, (8) Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak diterlantarkan, (9) Anggota keluarga tidak ada yang merokok, (10) Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), (11) Keluarga mempunyai akses sarana air bersih, dan (12) Keluarga menggunakan jamban sehat.

Dijelaskan Mustianik, Program Indonesia Sehat (PIS) merupakan satu program dari agenda ke Nawa Cita, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. “Program ini didukung oleh program sektoral lainnya, seperti Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera,” pungkasnya (AJ/WH)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.