Retak, Sandaran Talud Gedung PKL Colo Diperbaiki

oleh -959 kali dibaca
Pekerja memperbaiki sandaean talud Gedung PKL Colo yang mengalami retak sepanjang 36 meter. (Mukhlisin/ISKNEWS.COM)

Kudus, ISKNEWS.COM – Sandaran talud gedung pedagang kaki lima (PKL) Colo yang baru selesa dibangun akhir 2017, mengalami retak sepanjang 36 meter. Retaknya bangunan tiga lantai yang direncanakan untuk PKL, asongan, dan terminal wisata Colo tersebut, dikarenakan tekanan air yang menggerus sandaran dari sisi barat.

Seperti penjelasan yang disampaikan Direktur PT Kokoh Prima Perkasa, Aris Subagyo. Menurutnya, tekanan air dari sisi barat yang menggerus masuk ke dalam tanah begitu kuat, setelah kawasan atas lereng Pegunungan Muria diguyur hujan deras awal Februari 2018. Hal itu menyebabkan sandaran talud yang berada di lantai satu mengalami retak sepanjang 36 meter.

Dijelaskan, terdapat enam blok yang mengalami retak. Setiap blok memiliki lebar 6 meter dan ketinggian sekitar 5 meter. Untuk menghindari terjadinya risiko yang tidak diinginkan, Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, selaku penyelenggara kegiatan, meminta pihak rekanan untuk membongkar dan memperbaiki kembali bangunan yang lebih kuat.

“Kita sudah laporkan kepada Dinas Perdagangan Kudus, dari dinas meminta agar dibongkar dan diperbaiki kembali karena masih dalam masa pemeliharaan,” ujarnya.

Aris menambahkan, meski retaknya sandaran talud karena faktor alam, namun pihaknya mengaku siap bertanggungjawab, karena masih dalam masa pemeliharaan. Dikatakan, untuk perbaikan tersebut menghabiskan dana sekitar Rp 200 juta.

Pembongkaran dinding talud sendiri sudah dilakukan beberapa hari lalu, dan pembenahan kini masih berjalan. Diperkirakan perbaikan akan membutuhkan waktu sekitar tiga minggu. Retak pada dinding talud tersebut juga telah diketahui Tim Pengawal, dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) dan pemeriksa dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Ketika terjadi retak pada dinding sandaran di gedung PKL Colo, kami langsung melaporkan hal itu kepada semua pihak terkait. Dari BPK dan TP4D meminta mekukan uji beton terhadap dinding talud, dan hasilnya juga tidak ada masalah,” terangnya.

Akab tetapi, lanjutnya, adanya retakan tersebut, dari Dinas menyarankan untuk membongkar. “Jadi kalau ada yang bilang dinding talud ambrol atau longsor itu tidak benar. Justru kami yang membongkarnya akibat adanya retakan sesuai instruksi dinas. Sebab dari uji beton juga tidak ada masalah,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Sudiharti membenarkan, pihaknya meminta penyedia jasa dalam hal ini PT Kokoh Prima Perkasa, agar dilakukan pembongkaran dan perbaikan kembali dengan tulangan yang lebih kuat.

Hal itu dimaksudkan, agar tidak menimbulkan masalah di lain waktu. Bangunan tiga lantai yang dibangun pada tahap pertama dengan dana Rp 21,3 miliar di atas tanah sekitar 9.000 meter persegi itu, rencananya akan disempurnakan lagi pada tahap kedua.

“Tahun ini gedung akan disempurnakan melalui pembangunan tahap kedua dengan alokasi anggaran sebesar Rp 5 miliar. Dana tersebut antara lain untuk pembangunan dinding dan talud di bagian belakang dan keramik di lantai dua,” imbuh Sudiharti.

Eti, sapaan akrab Sudiharti menjelaskan, pada bagian bawah seluas 2.220 meter persegi akan digunakan untuk terminal bus. Lantai dua seluas 2.405 meter persegi digunakan menampung 137 los PKL. Sama halnya dengan lantai tiga, juga akan digunakan untuk menampung PK. Ditambah juga dibangun dua gardu pandang, masing-masing 7,5 x 7,5 meter persegi.

“Dengan adanya gedung baru untuk PKL, asongan dan terminal wisata, kami berharap dapat memberikan kenyamanan bagi para wisatawan dan peziarah Makam Sunan Muria. Mereka akan lebih mudah berbelanja karena PKL lebih tertata.” pungkas Eti. (MK/RM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :