Santri Kudus Sarankan Fadli Zon Segera Minta Maaf Kepada KH Maimoen Zubair

oleh -1,880 kali dibaca
oleh
Para santri di Kudus menggelar aksi doa untuk kiai, meminta agar Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta maaf kepada KH Maimoen Zubair karena dinilai telah menghina. (Mukhlisin/ISKNEWS.COM)

Kudus, ISKNEWS.COM – Aliansi Santri Membela Kyai (Asmak) menggelar aksi damai, bertajuk “Doa Santri Untuk Kyai” di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus, Jumat (8/2/2019). Aksi tersebut diikuti ribuan santri dari 15 pondok pesantren (ponpes) di Kudus.

Menurut koordinator Asmak Sa’roni, aksi ini merupakan respon dari para santri yang tidak terima karena Wakil Ketua DPR Fadli Zon dinilai telah melecehkan ulama karismatik KH Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen.

“Puisi Fadli Zon sebenarnya merupakan puncak dari semua yang terjadi. Kami menilai sudah keterlaluan para elit politik yang ada di Jakarta mencemooh dan mencela kiai kami. Mulai dari KH Yahya Cholil Staquf, Tuan Guru Bajang hingga KH Ma’ruf Amin dan terakhir Mbah Moen,” katanya.

Para santri di Kudus menggelar aksi doa untuk kiai, meminta agar Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta maaf kepada KH Maimoen Zubair karena dinilai telah menghina. (Mukhlisin/ISKNEWS.COM)

Dia menilai kontestasi pilpres tahun ini menimbulkan banyak kegaduhan hingga banyak para kiai dicemooh dan dilecehkan oleh tokoh nasional. “Itu sangat kami sayangkan sebab bagi kami berbakti pada kiai hukumnya adalah pasti kebenranya. Tapi tentang masalah pilihan politik masih bisa bersifat perkiraan saja, jadi masih bisa salah atau benar. Jadi kami minta jangan lagi ada mecela kiai kami,” tegasnya.

Ditambahkan, sebagai seorang muslim berkewajiban menghormati ulama, kiai, dan habib. Karena itu para santri meminta para tokoh dan elit politik di Jakarta menghentkan mencela kiai. “Karena bagi kami menecela kiai kami adalah memusuhi kami dan kami wajib melawan ketika kiai kami dicela atau didzolimi,” tukas Sa’roni.

Santri yang mengikuti kegiatan ini berharap Fadli Zon segera meminta maaf kepada KH Maiomen Zubair dan bertaubat tidak mengulangi lagi perbuatannya mencela dan menghina kiai. (MK/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :