Ribuan Warga Hadiri Puncak Milad 106 Muhammadiyah Di Pendopo

oleh -1,217 kali dibaca
Suasana Resepsi dan Pengajian Milad 106 Muhammadiyah di Pendopo Kabupaten Kudus (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Rangkaian Puncak peringatan Milad Muhammadiyah ke 106 digelar dengan begitu istimewa dan semarak semalam. Resepsi dan Pengajian Milad yang bertema Ta’awun Untuk negeri  tersebut untuk pertama kalinya digelar di Pendopo Kabupaten Kudus.

Ribuan warga Muhammadiyah hingga  tenda-tenda di luar pendopo berkumpul untuk mendengarkan tausiyah dari Abdul Mu’ti, Sekertaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, tentang perkembangan dan kontribusi Muhammadiyah bagi Indonesia, Sabtu (1/12/2018).

Dalam sambutannya ketua Pimpinan daerah Muhammadiyah Kudus, Dr. Achmad Hilal Madjdi menyampaikan,  Semoga dengan kegiatan Milad ini kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kudus semakin tambah kuat dan menjadikan Kudus yang relegius dan sejahtera, pada usianya yang 106 M /109 M Muhammadiyah tetap eksis membangun negara Indonesia yang islamiah.

Dr. Abdul Mu’ti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah (foto: Yuliadi)

“Kami sampaikan terimakasih kepada Angkatan Muda Muhammadiyah yang menyelengarakan acara Resepsi dan Milad juga rangkaian kegiatan Milad lainya, seperti jalan sehat, olimpiade sains dan sebagainya,” kata dia.

Di katakannya, “Melalui mimbar ini kami menghimbau agar warga Muhammadiyah bisa  membangun literasi karena untuk  itu juga sebagai sarana menangkal hoax dan terwujudnya Islam yang sebenarnya dengan Kajian Islamiah.

“Alhamdulillah dalam resepsi dan pengajian Milad malam ini kita juga di bantu saudara –saudara kita dari Banser NU, terima kasih kami ucapkan, kerena sesungguhnya kita adalah bersaudara sehingga saling menjaga,” kata dosen Universitas Muria Kudus ini.

Terakhir Hilal mengharapkan agar kader muhammadiyah siap mensukseskan program-program yang sudah dicanangkan oleb Bapak Bupati Kudus.

“Semoga semua bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

Bupati Kudus HM Tamzil yang hadir bersama wakil Bupati, Ketua DPRD dan anggota Forkopimda pada sambutannya menyampaikan, atas nama pemerintah dan pribadi mengucapkan Milad ke 106 untuk  warga Muhammadiyah dan diharapakan bisa memperkuat ,memotifasi yang maksimal untuk kesejahtraan umat.

“Bahwa Muhammadiyah adalah barisan paling depan dalam bidang kesehatan, pendidikan dan lain lain, juga Muhammadiyah aktif dalam dialog lintas agama, kami mengharapkan Muhammadiyah bisa mencerdaskan , mewujudkan masyarakat Islam yang mecerminkan nilai luhur yang sudah dicita citakan leluhur muhammadiyah,” tuturnya.

“Kami himbau Muhammadiyah juga menjadi  yang terdepan dan juga berperan aktip dalam pembangunan menuju Kudus yang modern,relegius dan cerdas. Sesuai dengan janji kami bahwa rencana bulan januari 2019 guru paut, TK, Madin men dapatkan Rp. 1 Juta perbulan dan iman imam Masjid, khotib, anak yatim piyatu dapat bisyaroh setiap bulannya,” ungkap Tamzil.

Sementara itu pada sesi Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa 106 tahun yang lalu Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi dari sebuah desa yang bernama Kauman. Dan ketika Pemerintahan Kolonial Belanda memberikan izin kepada Muhammadiyah, hanya terbatas pada wilayah Karsidenan Yogjakarta dalam waktu 20 tahun.

“Alhamdulillah dengan Rahmat Allah, sekarang Muhammadiyah sudah berkembang menjadi Gerakan Internasional. Dimana tahun 2011, Muhammadiyah resmi menjadi anggota Economic and Social Council (ECOSOC), tahun 2018 LAZIZMU dinobatkan sebagai lembaga amil zakat terbaik se-Indonesia dan kini Muhammadiyah telah memiliki cabang di 24 negara dan membentang dari Marmara (Turki -Red) hingga Maumere (Nusa Tenggara Timur -Red).,” ujarnya dihadapan Bupati Kudus, HM Tamzil dan jajarannya serta 3000 warga Muhammadiyah Kudus.

Tim Paduan suara dari Universitas Muhammadiyah Kudus saat menyanyikan lagu indonesia Raya dan Mars sang Surya Muhammadiyah (Foto: YM)

Diungkapkannya, di Indonesia Muhammadiyah terus berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa. Abdul Mu’ti, menyebutkan salah satu bukti kontribusi Muhammadiyah di dunia pendidikan di negeri ini. Seperti pembukaan Institute Keguruan dan Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah di Maumere. Keberadaan perguruan tinggi di NTT ini disambut hangat oleh Bupati dan masyarakat setempat. Pasalnya, warga tidak perlu menyebrang pulau untuk berkuliah dan keberadaan IKIP nantinya bisa memenuhi kebutuhan guru di pulau tersebut.

“Momen miladi ini sepatutnya kita jadikan sebagai sarana untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah dan dukungan dari berbagai pihak yang telah membesarkan serta membantu Muhammadiyah. Selain itu, momen milad ini perlu kita jadikan sebagai wadah untuk penyempurnaan sehingga kedepannya Muhammadiyah bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” tutup Abdul Mu’ti. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.