Sapa Pagi ISK – “Pendidikan Sepanjang Hayat”

oleh -1,283 kali dibaca
Sedulur ISK,
Para pelajar Sekolah Dasar di Kecamatan Kaliwungu saat menyambut Kirab di wilayahnya (Foto YM/ISKNEWS.com)

Sedulur ISK, seorang filsuf  Plato mengatakan, pendidikan adalah untuk membuat orang lebih baik, maka sewajarnyalah kalau kita berharap bahwa ketikaorang tua kita menyekolahkan kita, atau  kita menyekolahkan anak-anak kita, mereka berharap kelak akan menjadi orang baik. Baik dalam arti kata seutuhnya, baik otaknya dan baik juga batinnya serta tentu baik perilakunya.

Pendidikan sejatinya tidak sekedar mengasah otak kita atau anak-anak kita menjadi cerdas belaka, tetapi juga mampu mengasah jiwa atau ruhnya menjadi lebih berakhlak. Alangkah eloknya kalau kita melihat anak kita ketika mereka lulus sekolah, mereka cerdas dan juga berakhlak mulia.

Santun dalam bersikap maupun bertutur kata walaupun tetap dengan pemikirannya yang kritis dan sangat sigap dalam menyikapi suatu persoalan, baik persoalan yang berkaitan dengan bidang keilmuan atau ipteknya, maupun yang berkaitan dengan masalah-masalah kehidupan di sekitarnya.

Rasul mengatakan, bahwa orang yang pintar adalah mereka yang berdimensi akhirat. Artinya, orang yang selalu berperilaku dengan mempertimbangkan konsekuensi pada dirinya bagi kehidupan akhiratnya kelak. Dia percaya bahwa ketidakjujuran atau ketidakadilan akan dimintai pertanggungjawaban kelak di hari akhir.

Setiap langkahnya akan selalu dilakukan dengan mempertimbangkan masa depannya dikeabadian, sehingga dia akan selalu berusaha menghindar untuk melakukan hal-hal yang tercela, tidak adil, menyakiti orang lain, mencederai, korupsi atau sebut apa saja perilaku yang tidak pas dari sudut pandang akhlak.

Ki Hajar Dewantara, bapak pendidikan Indonesia mengatakan,  pendidikan sebagai upaya memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.

Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan karakter dan batin), pikiran (intellect), dan tubuh anak.

Ki Hajar Dewantara pun menanamkan tentang konsep pendidikan yang utuh yakni ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, yang artinya mampu menjadi teladan, mampu menjaga keseimbangan dan mampu mendorong serta memotivasi peserta didik.

Sedulur ISK, pendidikan itu pada hakekatnya berlangsung sepanjang hidup dan kehidupan manusia serta tak mengenal ruang dan waktu, secara sederhana pendidikan  diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

Selamat Pagi, Selamat Hari Pendidikan Nasional. (YM)

.

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.