Sapa Pagi ISK – “Pingin Mulyo Wani Rekoso”

oleh -3,328 kali dibaca
Sedulur ISK,
Menjemput rizki (Foto: YM)

Sedulur ISK yang berbahagia,  secara umum, hampir setiap manusia menginginkan kemuliaan, kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidupnya. Untuk mewujudkan kehidupan mulia yang didambakan, tidak jarang mereka melakukan segala upaya untuk meraih kesuksesan yang diinginkan. Demikian pula dalam ajaran Islam pun memberikan gambaran pilihan:

“HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID”

Bisa dibilang seratus persen ungkapan di atas dan keinginan untuk hidup mulia, bahagia sukses, sejahtera dan tenteram adalah benar dan baik. Namun, jika kita melihat keadaan sekarang ini, tidak tidak banyak yang merasa mendapatkan kehidupan yang mulia, bahagia apalagi sukses. Kesalahan yang paling fatal dan paling banyak terjadi diantaranya, pertama karena mereka tidak memahami hakikat hidup mulia dan kedua karena mereka tidak mau menempuh jalan menuju hidup mulia.

Pertama, mereka tidak memahami hakikat hidup mulia.
Tidak jarang diantara kita yang memiliki anggapan bahwa hidup mulia dibuktikan dengan banyaknya harta, besarnya kekuasaan, dan semua penghormatan orang lain terhadap diri kita dan keluarga kita. Hal ini adalah kesesatan pola pikir, atau pemikiran salah yang terpatri dalam diri kita semua. Bahkan tidak jarang diantara kita mati-matian mengumpulkan harta, seluruh tenaga dan waktu hanya untuk meendapatkan harta yang melimpah, yang lebih fatal lagi dengan menghalalkan segala cara.

Fenomena saat ini, demi meraup rupiah, bahkan harus dilakukan dengan melanggar hukum dan melanggar norma-norma kehidupan, misalnya dengan korupsi, suap, berbuat curang, licik, dan perbuatan tercela lainnya. Semua dilakukan demi mendapat kemuliaan yang mereka inginkan. Apakah mereka mendapatkannya, TIDAK!!!

Para kapitalis modern selalu mengumandangkan uang adalah segala-galanya dan segala-galanya selalu bisa dibeli dengan uang. Padahal hal itu salah besar, karena mulia atau kemuliaan adalah rasa yang lahir atas sikap dan perilaku seseorang.

 Tidak akan mulia, meskipun mereka memilih harta yang melimpah jika diperoleh dengan jalan yang tidak mulia.
 Tidak akan bahagia, mereka yang menginginkan kebahagiaan dengan membuat kesedihan dan kegundahan hati orang lain.
 Tidak akan mendapat kesuksesan yang diharapkan dengan cara licik dan curang.
 Tidak akan tenteram hati seseorang selama masih melakukan perbuatan tercela.
Yang harus dilakukan untuk memperoleh kemuliaan adalah muliakan dulu sikap dan perilaku kita. Supaya mendapatkan kebahagiaan, bahagiakan hati kita dan bahagiakan orang lain. Kesuksesan dan ketentaram hanya ada di sisi mereka yang mulia hatinya.

Kedua karena mereka tidak mau menempuh jalan menuju hidup mulia.
Seorang filsuf Arab menuturkan “…………… Sesungguhnya perahu tidak akan berjalan di atas daratan kering”, adapun maksud dari ungkapan tersebut adalah mereka yang menginginkan sesuatu namun tidak menempuh jalannya. Mereka menginginkan hidup mulia tetapi tidak melakukan upaya untuk hidup mulia.

Mungkin kita masih ingat nasehat orang tua kita “Nang, yen awakmu pengen urip mulyo, wanio rekoso, wani tirakat, lan nyedak marang Gusti”. Benar, dengan hidup “rekoso”, kita akan mengerti bagaimana memuliakan orang lain, karena saat itu kita memahami bagaimana sulitnya hidup, kita lebih mengerti bagaimana menghormati orang lain dan lebih memahami bahwa tidak yang kita inginkan selalu kita dapatkan dan yang tidak kalah penting dengan “urip rekoso” kita bisa akan termotivasi untuk hidup yang lebih baik, hari esok harus lebih baik dari hari ini. Masa depan harus lebih baik dari saat ini.

Selamat pagi Sedulur ISK, selamat beraktivitas. Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih indah lagi dari hari ini.
Manfaatkan hari libur bersama keluarga tercinta. Buat hidup lebih bahagia. (Slamet Riyadi)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.