Sepak Terjang Pangeran Puger Hantarkan ke Desa Demaan

oleh -5,235 kali dibaca
Makam Pangeran Puger di Desa Demaan, Kecamatan/Kabupaten Kudus, Selasa (13-02-2018). (Nila Niswatul Chusna/ISKNEWS.COM)

Kudus, ISKNEWS.COM – Asal usul Desa Demaan tidak dapat dipisahkan dari sosok Pangeran Puger yang dimakamkan di sebelah timur Balai Desa Demaan. Pangeran Puger atau Raden Mas Kajuron merupakan putra ke tiga dari raja pertama Kerajaan Mataram Islam yakni, Panembahan Senopati dengan selirnya Nyai Adisara.

Konon, menurut adat Jawa jika seorang raja meninggal, maka digantikan oleh putra mahkota atau Adipati Anom yang dilahirkan oleh parameswari pertama.

Bergulirnya kekuasaan Kerajaan Mataram, dari Panembahan Senopati ke Panembahan Hadi Prabu Hanyokrowati yang merupakan adik dari Pangeran Puger. Membuat Pangeran Puger menuntut tahta terhadap adiknya.

Pangeran Puger merasa, bahwa dirinya lebih pantas untuk berkuasa mejadi raja dari Kerajaan Mataram dibandingkan adiknya. Hal tersebut dapat dilihat, dari ketidakhadirannya dalam acara penghormatan adiknya sebagai Raja baru Kerajaan Mataram.

Kepala Desa Demaan, M Sugiyono (38) saat ditemui media ini, Selasa (13-02-2018). (Nila Niswatul Chusna/ISKNEWS.COM)

Adiknya, Prabu Hanyokrowati menyadari hal tersebut, hingga mengusulkan kepada Ki Adipati Mandaraka untuk mengangkat Pangeran Puger sebagai Adipati Demak pada tahun 1602.

Meskipun telah diangkat menjadi Adipati Demak, Pangeran Puger tetap menuntut haknya sebagai raja, hingga membuatnya melakukan pemberontakan kepada Kerajaan Mataram Islam.

Perang antara Pangeran Puger dan Prabu Hanyokrowati pun tidak dapat dihindarkan. Pasukan Mataram yang saat itu dipimpin oleh Tumenggung Suranata (Ki Gede Mestaka), akhirnya berhasil menggulung pasukan Pangeran Puger.

Kekalahannya dalam peperangan, membuat Pangeran Puger diasingkan ke sebuah daerah di Kota Kudus yang kini bernama Desa Demaan. Di daerah tersebut, Pangeran Puger bertekad untuk lebih mendalami agama Islam. Ketekunannya mempelajari agama Islam menjadikannya sebagai seorang mubaligh di daerah itu.

“Kata Demaan berawal dari kata Demak. Mengapa Demak, karena cikal bakal dari desa ini adalah Pangeran Puger yang merupakan Adipati Demak masa itu. Sehingga desa ini dinamakan Demaan.” ujar Kepala Desa Demaan, M Sugiyono (38), Selasa (13-02-2018). (NNC/AM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :