Tajug Syahadat Edisi 8: Perjamuan Cinta dan Bedah Buku Sastra KASMARAN

oleh -1,433 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Gelaran acara bulanan ngopi budaya dan tajug syahadat yang mempunyai jargon meretas nalar menetas nala, kembali menggelar event untuk yang kedelapan kalinya, Rabu (30/8/2017) Malam.

Bertempat di Arjuna Resto, kali ini mengangkat tema Pengajian Budaya Perjamuan Cinta & Bedah Buku Sastra “KASMARAN”  Karya Usman Arrumy. Dengan menghadirkan narasumber kompeten dibidangnya, diantaranya KH. Budi Hardjono, KH. sofwan, Gus Ammar Abdillah, Gus Usman Arrumy (Penulis Buku “KASMARAN”), Budi Maryono (Budayawan Semarang), Habib Syafiq Sholeh Al Kaff Kudus, Muhammad Assiry (Pengasuh PSKQ Modern dan Tajug Syahadat), Kiyai Ontoseno Pati, Ustaz H.Purwanto Zain dan lainnya.

Muhammad Assiry, Pimpinan Pondok Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi Al-Qur’an (PSKQ) Modern undaan Lor Kudus mengaku sangat berterimakasih kepada para narasumber dan hadirin yang menyempatkan waktunya. Assiry menjadi moderator dengan gaya khasnya dan ditambah dengan bumbu-bumbu candaan yang membuat hadirin tertawa dan nuansa serius tapi santai, terbukti Ia mampu menahan pengunjung dari tempat duduknya sampai acara usai.

Acara tajug syahadat semakin meriah dengan hadirnya penampilan dari Musik Religi bersama Tajug Band, Musikalisasi Puisi, Live Melukis Bersama Santri PSKQ, Tarian Arabian (Sufi), Launching Buku Sastra “KASMARAN”  Karya Usman Arrumy.

Dijelaskan oleh Assirry, Habib Syafiq Sholeh Al Kaff Kudus juga ikut berjoget gambus. Makin seru dan meriah dengan tema cinta, perdamaian dan menjauhi permusuhan yang sekarang semakin lama semakin bersemi. Apalagi ketika Saracen menjadi bisnis isu, hoaks yang justru menjadi ladang basah mengeruk rupiah. “Semoga acara ini bisa istiqomah dan terus menjadi simpul – simpul baru agar kita terus menjaga cinta kasih kepada sesama dan semesta. Amiiin,” Harapnya.

Tajug Syahadat dibuka dengan membaca Maulid Nabi Simtudduror yang dibawakan para Santri PSKQ Modern Kudus Jateng

Pantauan isknews.com di lokasi, Tajug Syahadat dibuka dengan membaca Maulid Nabi Simtudduror yang dibawakan para Santri PSKQ Modern Kudus Jateng. Lalu dimulai dari Gus Amar Tayu Pati dengan menorehkan lukisan cinta bertuliskan Asyiqi, sastra sufi “isq” ibarat benalu tumbuh di pohon lain, lalu menyerap mineral dari tanah, lalu sampai pohon itu mati. Tulisan Khot Krismi itu, Gus Amar mengibaratkan gerak gemulai yang menggoda.

Sementara itu, Budayawan Semarang Budi Maryono mengatakan, saya itu menulis puisi waktu jaman masih jomblo, pernikahan, sex itu indah pada saat jomblo, ustadz arumi jomblo itu ingin

“Saben hari jatuh cinta, jika kebanyakan orang jauh dimata dekat di hati, namun bagiku dekat dimata jauh dihati, kan ngeri.” katanya sambil bertanya kepada hadirin. Cinta itu buta, jadi saya rayakan betul kebutaan cinta.

Menyinggung soal bisnis kebencian (Saracan) yang saat ini sedang marak di jagad maya,  Arti Saracan sendiri menurut wikipedia, adalah sebutan istilah yang digunakan oleh orang Kristiani Eropa terutama pada Abad Pertengahan untuk merujuk kepada orang yang memeluk Agama Islam (tanpa memperdulikan ras atau sukunya). Pada zaman itu, istilah ini umumnya digunakan secara negatif. Pada zaman modern, istilah Saracen juga digunakan sebagai sinonimuntuk bajak laut di Laut Tengah.

Adapun makna cinta, lanjut Budi Maryono, jika diartikan secara over, ingin memiliki segalanya, maka saya khawatir jika pejabat yang mencintai negeri ini, ia ingin memiliki. dengan cara mengeruk semua hasil kekayaan dan adanya kesempatan zdolim untuk mengambil uang rakyat

Lalu Dzuriah Rosul, Habib Syafiq Sholeh Alkaff, memaknai cinta hakiki adalah Cinta kepada Allah yang akan membuat manusia merasakan kenikmatan di jiwanya, dan menimbulkan kesejukan dihati, yang ujungnya adalah rindu beribadah kepada Allah dan rindu untuk berjumpa kepada-Nya.

Hadirin sangat antusias, terbukti pantang beranjak dari tempat duduknya

Lebih lanjut, KH. Sofwan mengibaratkan memaknai cinta dari hikayat kisah Nabi Ibrahim Al-Khalil a.s berpindah dari negeri kaumnya, beliau memohon kepada Allah s.w.t supaya dikurniakan seorang anak yang soleh, lalu Allah s.w.t mengembirakannya dengan mengurniakan seorang anak yang cantik iaitu Nabi Ismail a.s yang dilahirkan ketika Nabi Ibrahim a.s berumur 86 tahun. Setelah Nabi Ismail a.s meningkat dewasa, Nabi Ibrahim a.s telah bermimpi menyembelih anaknya, dimana telah ditetapkan bahawa mimpi para Nabi adalah Wahyu.

Ini merupakan ujian yang besar dari pada Allah s.w.t terhadap Nabi Ibrahim a.s sebagaimana firman Allah SWT yang bermaksud:

Wahai anak kesayanganku! Sesungguhnya aku melihat di dalam mimpi bahawa aku akan menyembelihmu, maka fikirkanlah apa pendapatmu( QS 37:102 )

Lalu Nabi Ismail a.s menjawab sebagaimana firman Allah SWT, yang bermaksud:

Wahai ayahku! Jalankanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan mendapati aku dari kalangan orang-orang yang sabar( QS 37:102 ).

Sementara itu, KH. Budi Harjono (Pengasuh Ponpes Al Islah Semarang) juga berpendapat, “Ana inda dhonni abdi bi, wa ana ma’ahu idza dzakarani” (hadits qudsi) … Allah sesuai prasangka hamba-Nya dan Allah bersama hamba yang meningat-Nya. Untuk itulah semua sahabat ayo berprasangka baiklah pada Allah.

Kemudian timbul pertanyaan bagaimana MENGENAL ALLAH (Ma’rifatullah) tersebut….saya bukanlah ahli Fiqih maupun ahli dalam Ilmu Ma’rifat tetapi sedikit akan saya bagi pemahaman yg saya dapat dlm Mengenal Allah.Mengenal Allah tidak akan pernah lepas dari konteks awal yaitu MENGENAL DIRI,seperti Hadist Qudsi dan Hadist Rasullah di bawah ini:

1. MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA ROBBAHU : Barang siapa mengenal nafs (diri) nya, maka dia mengenal Tuhan nya.

2. WA MAN AROFA ROBBAHU FAQOD JAHILAN NAFSAHU : Barang siapa mengenal Tuhannya maka dia merasa bodoh.
3. MAN TOLABAL MAOLANA BIGOERI NAFSI FAQODDOLA DOLALAN BAIDA : Barang siapa yang mencari Tuhan keluar dari dirinya sendiri maka dia akan tersesat semakin jauh.
4. IQRO KITAB BAQO KAFA BINAFSIKA AL YAOMA ALAIKA HASBI : Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri.
5. ALLAHU BATHINUL INSAN, AL INSANU DHOHIRULLAAH : Allah itu bathinnya manusia, manusia adalah dhohirnya (kenyataannya) Allah.
6. AL INSANU SIRI WA ANA SIRUHU : Rahasia kalian adalah rahasia-Ku.

7. DALAM SETIAP RONGGA ANAK ADAM AKU CIPTAKAN SUATU MAHLIGAI YANG DISEBUT DADA, DI DALAM DADA ADA QOLBU, DALAM QOLBU ADA FUAD, DALAM FUAD ADA SYAGOFA, DI DALAM SYAGOFA ADA SIR, DALAM SIR ADA AKU, TEMPAT AKU MENYIMPAN RAHASIA.
8. LAA YARIFALLAAHU GHOIRULLAH : Yang mengenal Allah hanya Allah.
9. AROFTU ROBBI BI ROBBI : Aku mengenal Tuhan melalui Tuhan.

10. MAA AROFNAKA HAQQO MA’RIFATAKA : Aku tidak mengenal Engkau, kecuali sampai sebatas pengetahuan yang Engkau perintahkan.

Jelas sekali dari Hadist tersebut di atas menggambarkan bahwa Untuk Lebih Mengenal Allah maka kita haruslah Mengenal diri kita terlebuh dahulu. Mengenal diri tersebut yaitu dengan jalan kita haruslah menggunakan dua sisi Karunia Allah yaitu Fikiran dan Hati Nurani,kita haruslah mengetahui dan mengkaji awal mula sewaktu kita didalam Rahim Ibu,bahkan sebelum kita ada didalam  Rahim Ibu, kita berada di mana,kemudian apa tujuan kita (manusia) diciptakan dan akan kembali kemana kita setelah kita tiada…setelah kita mengenal diri kita lebih dalam barulah kita bisa bersaksi dengan ke Imanan yang teguh “LAILAHAILALLAH MUHAMMADURASULULLAH”.

Di sesi terakhir, juga dihadiahkan sebuah karya lukis tulisan “Asyiqi” bergaya kaligrafi yang dipersembahkan untuk Habib Syafiq Sholeh Alkaff. (AJ)

KOMENTAR SEDULUR ISK :